[caption id="attachment_10799" align="alignnone" width="790"] Ilustrasi (okezone.com)[/caption]PADANG - Kasus penganiayaan yang berujung tewasnya buruh pabrik PT Semen Padang, Rio Oktavianda Putra (22) dipicu sakit hati. Tersangka Yandrizal (25) tak terima dipepet dengan motor oleh korban.
Rio tewas akibat luka tusuk di Simpang Kantor Pos, Komplek PT Semen Padang, Indarung, LubukKilangan, Sabtu (15/9) sore. Sementara rekannya Roni Anwar (22) harus mendapat perawatan di
rumah sakit akibat sejumlah luka tusukan."Tersangka dan korban tak kenal sebelumnya. Sebelum kejadian tersangka dipepet dengan sepeda
motor oleh korban, sehingga terjadi cekcok antara kedua pihak," ujar Kapolresta Padang KombesYulmar Tri Himawan dalam jumpa pers kasus tersebut di Mapolresta, Senin (17/9).
Sadar lawannya dua orang, Yandrizal pergi ke warung di sekitar lokasi itu. Di sana ia meminjamsebilah pisau dengan alasan untuk mengupas buah. "Tersangka kembali ke simpang pos dan ribut lagi
dengan korban hingga terjadi penusukan terhadap korban," lanjutnya.Dalam keadaan berdarah-darah, kedua korban berlari ke Pos Satpam PT Semen Padang untukmenyelamatkan diri. Sedangkan tersangka berhasil diamankan oleh personel pengamanan BripdaSarovi dan Bripda Hero Satriawan dan diserahkan ke Polsek Lubuk Kilangan.
Kemudian kedua korban dibawa ke klinik PT Semen Padang, karena luka yang dialami RioOktavianda cukup parah di dada sebelah kanan, kemudian dirujuk ke Semen Padang Hospital.
Namun sesampai di sana, korban dinyatakan meninggal dunia oleh dokter. "Memang korban barusaja mengambil gaji, tetapi hasil lidik tak ada kaitan kasus ini dengan gaji. Toh motor korban dan uang
masih ada," ulas Kapolres. (givo)
Editor : Eriandi, S.Sos