[caption id="attachment_4551" align="alignnone" width="649"]
KPU (net)[/caption]PADANG - Pemungutan suara ulang (PSU) di TPS 05, Kelurahan Kampung Lapai, Minggu pagi (13/12), akan berdampak terhadap hilangnya hak pilih tiga warga setempat. Panwaslu Padang seperti tidak menyadari, dan terkesan tergesa-gesa tanpa mengkaji lebih dalam sebelum mengeluarkan rekomendasi PSU kepada KPU.
Kordiv Hukum KPU Padang, Riki Eka Putra mengatakan, keputusan panitia pengawas pemilihan (Panwaslih) untuk menggelar PSU di TPS 05, Kelurahan Kampung Lapai, berkonsekwensi pada hilangnya hak pilih tiga warga setempat, yang salah TPS mencoblos 9 Desember."Panwaslih dalam surat keputusan tentang PSU, tidak mempertimbangkan hilangnya hak pilih ketiga warga tersebut. KPU telah mengirimkan surat ke Panwaslih Sabtu (12/12) sore, meminta rekomendasi agar ketiga warga itu bisa diberikan pemberitahuan memilih (C6-red)," ungkap Riki.
Diketahui, tiga pemilih di TPS 06 kelurahan Kampung Lapai yakni Yuniwar dengan nomor urut 146 dalam DPT, Dawaludin dengan nomor urut 145 pada DPT dan Pra Mulyati dengan nomor urut 208 dalam DPT, mencoblos di TPS 05 kelurahan Kampung Lapai.TPS 06 dengan 05 ini, berada dalam satu gang yakni di Jl Limau Manis, kelurahan Kampung Lapai, tepatnya RW III di belakang SJS Plaza. Lokasinya juga berdekatan, berjarak sekitar 40 meter saja di dekat Mushalla Baiturrahim.Dikonfirmasi, Ketua Panwaslih Padang, Aswir Wiraputra, tak bisa memberikan jawaban, saat ditanyakan konsekwensi dari PSU ini adalah hilangnya hak pilih ketiga warga RW III yang salah lokasi mencoblos ini."Kita kaji dulu. Saya tak melihat aturan hukumnya terkait masalah hilangnya hak pilih ini," ungkap Aswir yang ikut memonitoring proses persiapan PSU di TPS 05, malam ini.(defil)
Editor : Eriandi, S.Sos
