SAWAHLUNTO - Pemerintah Kota Sawahlunto minta jalur kereta api wisata Mak Itam diteruskan ke Stasiun Silungkang. Semula, jalur itu dari Stasiun utama Kampung Teleng hingga Stasiun Muarokalaban."Kalau diteruskan jalur kereta api ke Silungkang, memberi efek penunjang terhadap ekonomi masyarakat setempat yang bergerak di sektor industri songket, kerajinan dan perdagangan," kata Wakil Walikota Sawahlunto, Zohirin Sayuti, Kamis (10/2).
Wakil Walikota Zohirin menyampaikan itu kepada Ketua Project Management Office (PMO) BUMN untuk Pemulihan Ekonomi Pariwisata untuk Sumbar, Iswandi Said di kediamannya.Zohirin menyebutkan, Silungkang sudah dikenal di seantero dunia dengan tenun songket dan kerajinan lainnya. Tentunya, perjalanan kereta api wisata Mak Itam sebagai lokomotif ekonomi, sangat disayangkan tak sampai di Silungkang.
Ketua Project Management Office BUMN, Iswandi Said mengemukakan, pihaknya sudah memahami itu dan akan meneruskan kepada Menteri BUMN. "Kita memahami kajian ekonomi yang disampaikan wakil walikota. Apalagi, pembukaan kembali jalur kereta api di Sawahlunto pilot project untuk Sumatra," ujar Direktur Utama Hotel Indonesia Natour.Tim PMO BUMN untuk pariwisata diberi kewenangan oleh Menteri BUMN membuat kajian dan memetakan potensi di berbagai daerah tujuan utama dengan membuat bundling atau paket bersama pariwisata. PMO ini terdiri dari beberapa BUMN, seperti PT. Semen Padang, PT. Bukit Asam, PT. KAI, Pelindo, Angkasa Pura II dan Hotel Indonesia Natour.Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Luhur Budianda yang mendampingi Iswandi Said berharap, upaya dilakukan PMO BUMN di Sawahlunto menjadi trigger bangkitnya pariwisata Sumatra Barat guna mengejar ketertinggalan selama 2 tahun ini. (cong)
Editor : Eriandi
