SAWAHLUNTO - Pemulihan ekonomi masyarakat dan kota ini menjadi program prioritas Pemerintah Kota Sawahlunto di 2022."Kita perlu melakukan recovery atau pemulihan ekonomi masyarakat dan kota ini. Recovery ini menjadi skala prioritas di 2022 ini," kata Walikota Deri Asta kepada Singgalang, Selasa (18/1).
Deri mengatakan, ekonomi masyarakat dan daerah ini saatnya dipulihkan setelah hampir dua tahun lebih terimbas dampak pandemi covid. Pertumbuhan ekonomi sangat melambat karena usaha yang digerakan masyarakat tidak bisa dikembangkan, karena keterbatasan dan regulasi yang membatasi aktifitas.Dikemukakan walikota, pemulihan ekonomi menjadi harapan dapat makin mengurangi penduduk miskin di kota ini. Meski secara nasional di 2021, angka penduduk miskin Sawahlunto terendah di Indonesia. Namun tidak bisa pula di pungkiri, ada penambahan penduduk miskin yang pertumbuhannya masih terkendali dan perlu terus dikurangi jumlahnya.
Menurut walikota, sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan tetap menjadi program prioritas untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Berkaca di masa pandemi Covid19 secara ekonomi sektor ini tumbuh dan tidak terkontraksi."Di 2022 ini, tetap kita jadikan pertanian, perkebunan, peternak dan perikanan, sektor yang dapat mengangkat ekonomi masyarakat," ujar Deri.(201)
Impian Penjual Gado-Gado di Panorama Kelok Tarok TerwujudSAWAHLUNTO- Impian Eri Tutiles penjual lotek atau gado-gado di Panorama Kelok Tarok ingin punya gerobak dagangan untuk berjualan, terwujud sudah."Saya sudah lama mendambakan bisa punya gerobak agar gado-gado jualan ini terlindung dari debu agar tetap bersih dan sehat," ujar Eri kepada Walikota Deri Asta dan Kepala Bank Nagari Cabang Sawahlunto, Rusdi, Selasa (18/1).Eri tampak haru, matanya berkaca-kaca saat Walikota Deri Asta menyerahkan gerobak untuk berjualan itu yang barusan saja diturun dari mobil pick up.
Dikemukakan perempuan ini, sekitar pukul 8.30 WIB, sudah mulai menggelar gado-gado di Panorama Kelok Tarok. Sekitar pukul 13.00 WIB, gado-gado jualannya sudah habis dibeli pembeli."Kita nggak mahal-mahal menjualnya, yang penting dagangan laris dan terjangkau dengan kantong pembeli. Hanya, Rp10.000 per bungkus," ujar Eri.
Eri masih butuh meja dan payung untuk tempat pedagang yang ingin langsung menyantap makanan dagangannya di tempat berjualan.(cong)
Editor : Eriandi