Penampakan Menyedihkan Victoria Market Melbourne Setelah Digempur Pandemi Covid19

×

Penampakan Menyedihkan Victoria Market Melbourne Setelah Digempur Pandemi Covid19

Sebarkan artikel ini

Menyedihkan melihat penampakan Victoria Market, Melbourne, Australia saat ini. Pandemi Covid19 yang melanda dunia sejak Maret 2020 – membuat pasar

terbesar dan legendaris ini juga kehilangan pesona. Begitulah kesan saya ketika berkunjung kembali ke pasar pertama, terbesar, dan legendaris di Melbourne itu, Senin (16/5) siang.

Sebagian kios masih tutup. Kios yang buka pun masih berisi barang -barang stok lama, sehingga mengurangi minat pengunjung berbelanja. Sekitar satu jam saya berkeliling di sana kemarin, melihat pengunjung pun masih sepi. Hanya resto dan gerai makanan yang tampak sedikit ramai.

Padahal, Melbourne, Ibu Kota negara bagian Victoria,Australia itu sudah membuka pembatasan aktifitas masyarakat sejak awal tahun 2022. Juga telah membuka pintu bagi pengunjung asing sejak Februari lalu.
Sejak itu sebagian besar orang di Melbourne tidak lagi mengenakan masker. Namun, Itu pula agaknya yang membuat wisatawan masih rikuh dan selalu waspada. Kondisi itu terkonfirmasi dari data hasil update kasus Covid19 yang tetap tinggi setiap hari. Data harian terbaru Rabu (18/5) di Melbourne kasus positif 13.005. Atau rerata harian dalam seminggu 12.462 kasus. Total yang terpapar pandemi sebanyak 1.77 jiwa atau sekitar 30 % dari populasi Melbourne yang berjumlah 5 juta Jiwa. Sedangkan total yang meninggal dunia 3.194 jiwa atau kurang 2 % dari yang terpapar.
Data ini boleh menjadi perhatian kita di Tanah Air, terutama setelah Presiden Jokowi mengizinkan masyarakat boleh membuka masker di tempat terbuka. Sebab, meski yang mendominasi Covid19 jenis Omicron yang dianggap ringan, tetap saja bagi yang terpapar harus mengisolasi diri, dan itu berarti menganggu aktifitas dan produktifitas.

Kondisi Victoria Market sekarang berbanding terbalik dengan keadaan pasar sebelum pandemi. Pasar itu merupakan pusat penjualan pelbagai aneka macam kebutuhan warga masyarakat. Sejak dulu pasar ini menjadi salah satu obyek wisata di Melbourne. Seperti tak sah menginjak Melbourne tanpa mengunjungi Queen Victoria Market.
Nama pasar pertama dan terbesar di Melbourne itu memang mengabadikan nama Ratu Inggris Ratu Victoria yang bertahta pada 1837-1901. Pasar itu kini bagian dari warisan budaya Melbourne. Terdaftar di Daftar Warisan Victoria.

Baca Juga:  Ini Jadwal Shalat Kabupaten Limapuluh Kota Jumat 16 Oktober 2020

// Bekas kuburan Aborigin //

Queen Victoria Market dibangun pada tahun 1878. Terletak di kawasan Elizabeth St, Melbourne, Victoria. Dua blok dari Hotel Nomads Melbourne, hotel yang berumur lebih dari 140 tahun dan merupakan bangunan bersejarah, objek wisata, dan lembaga untuk semua Melburnians (para pecinta produk asli Melborne).

Luas pasar bekas pekuburan Aborigin ini mencapai 16 hektare. Sampai sekarang masih ada cerita burung tentang gangguan arwah di arenya terutama malam hari. Mengenai kebenarannya, Wallahualam.

Berkeliling menyusuri pasar ada banyak hal bisa ditemukan pengunjung di sana. Dalam tulisan tahun 2018, saya menguraikan berbagsi jenis jualan pasar ini. Termasuk seafood segar, buah-buahan segar, ada pula macam–macam pakaian, mainan, perhiasan, dan pelbagai souvenir khas Australia dengan harga murah. Jaket kulitnya terkenal, bagus, modis, dengan harga terjangkau oleh kantong turis.

Pasar terbagi beberapa bagian dengan sekat yang terlihat yaitu area Hall Deli, Elizabeth Street Shops, F laneway, Vic Market Place Food Court, The Meat Hall, Organik, Merchandise Umum, Victoria Street Toko, dan masih ada yang lainnya.

Sebagian besar pasar dalam keadaan terbuka bukan merupakan ruko dengan pintu tetapi para pedagang menggelar dagangannya di atas meja. Pedagang menata dengan rapi dalam satu atap yang panjang.
Sedangkan di ruang tertutup untuk penjualan barang–barang yang membutuhkan perlakuan khusus agar tetap terjaga kualitasnya seperti ikan dan daging.

Yang menarik adalah The Hall Deli yang berdiri sejak tahun 1927. Pengunjung dapat menikmati berbagai macam hidangan lezat dari seluruh dunia. Ada pula pasar wine yang menyediakan berbagai wine yang bercita rasa fantastis. Buah-buahan dan sayuran merupakan ikon terbesar pasar bersejarah ini sehingga 50% bagian pasar didedikasikan untuk produk segar.