PADANG – Untuk periode 21 Maret hingga 27 Maret,tujuh daerah dinyatakan masuk zona orange. Sementara 12 lainnya zona kuning. Sayangnya tidak satu pun kabupaten/kota di Sumbar yang menjadi zona hijau alias aman dan terkendali dalam penyebaran Covid-19.
Untuk mendapatkan label zona hijau kiranya memang tidak mudah. Juru Bicara Satgas Covid-19 Sumbar, Jasman Rizal mengatakan bukan hanya daerah-daerah di Sumbar saja, di provinsi lain pun hampir mustahil untuk ada daerah yang menjadi zona hijau. Hal ini dikarenakan setelah satu tahun pandemi terjadi, hampir tidak mungkin tidak ada kasus baru positif Covid -19 di suatu daerah kabupaten/kota dalam kurun waktu satu bulan.
“Sementara syarat untuk menjadi daerah zona hijau itu salah satunya adalah tidak adanya kasus baru positif Covid-19 dalam satu bulan terakhir,” ujar Jasman saat menjadi narasumber dalam acara Focus Group Discussion (FGD) bertemakan “Sulitnya Masuk Zona Hijau” yang diselenggarakan via Aplikasi Zoom, Jumat (26/3). FGD ini diselenggarakan Harian Singgalang bekerjasama dengan Satgas Covid-19-BNPB.
Dia mengatakan ada 15 indikator penentuan zona yang ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), salah satunya adalah penambahan kasus Covid-19. Ada pula indikator tingkat kesembuhan dan angka kematian akibat Covid-19.
Jasman mengatakan bisa jadi ada satu daerah yang salah satu nagari atau kecamatannya zona hijau, namun jika digabungkan secara keseluruhan dengan daerah-daerah lain, bisa jadi menjadi zona kuning atau orange. Hal ini terjadi di Kabupaten Solok.
“Garabak Data di Kabupaten Solok itu zona hijau, di sana tidak ada penambahan kasus positif Covid-19. Namun sayangnya did aerah-daerah lain penambahan kasus ada dan juga ada kematian akibat Covid-19. Alhasil Kabupaten Solok mendapatkan skor rendah dari 15 indikator penilaian,” ujarnya.
Untuk diketahui, dalam rentang waktu mulai tanggal 21 hingga 27 Maret ini, di Sumbar ada tujuh daerah yang masuk dalam zona orange atau resiko sedang. Dari ketujuh itu, Kabupaten Solok memiliki skor terendah karena memiliki pertambahan kasus positif Covid-19. Selain juga memiliki tingkat kesembuhan pasien Covid-19 terendah di Sumbar. Enam daerah lainnya yang masuk zona orange yakni Pesisir Selatan, Pasaman, Padang pPriaman, Limapuluh Kota, Solok Selatan dan Agam.
Kemudian ada 12 daerah yang masuk zona kuning atau resiko rendah, yakni Mentawai, Padang Panjang, Payakumbuh, Sawahlunto, Dharmasraya, Sinjunjung, Kota Solok, Bukittinggi, Pasaman Barat, Padang, Tanah Datar dan Kota Pariaman. Dari ke 12 daerah itu Mentawai memiliki prestasi tersendiri dimana belum ada seorang pun pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia. Dengan begitu dari 19 kabupaten/kota tidak ada yang zona hijau.
Hanya saja Jasman menegaskan zona hijau bukanlah ukuran keberhasilan penanganan Covid-19. Dia mengatakan Dia mengatakan walaupun tidak adazona hijau, prestasi penanganan Covid-19 Sumbar sangat baik. Angka kematian pasien positif Covid-19 berada jauh di bawah rata-rata nasional. “Rata-rata nasional 5 persen. Sumbar ada di angka 2,2 persen. Ini sangat jauh,” ujarnya.
Selain itu tingkat kesembuhan pasien covid 19 di Sumbar pun jauh di atas rata-rata nasional, yakni 95 persen.
Kemudian, lanjut dia, ada beberapa program penanganan Covid-19 di Sumbar yang kemudian dicontoh oleh beberapa daerah lain karena efektif dan bagus. Terutama adanya tes PCR gratis di bandara.