[caption id="attachment_66658" align="alignnone" width="640"]
Sekitar 239 calon peserta program pemagangan ke Jepang hadiri pembukaan program ini untuk selanjutnya ikut seleksi sebelum diberangkatkan. (ist)[/caption]PADANG - Program magang ke Jepang sangat banyak diminati pencari kerja (pencaker) terutama yang muda-muda di seluruh Indonesia, termasuk Sumbar. Sebab program dengan seleksi ekstra ketat itu mencetak tenaga kerja muda yang berdisiplin tinggi, terampil dan profesional.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumbar Nazrizal, Senin (23/4/2018) di Padang, mengungkapkan, bagi mereka yang lulus dan terbang ke Jepang, mereka memiliki keterampilan yang teruji sehingga sehabis program pemagangan ke Jepang ini, diincar berbagai perusahaan besar hingga gampang pula buka usaha sendiri.Di hadapan 239 calon peserta pemagangan ke Jepang, Nazrizal mengungkapkan, bagi yang lulus selama di Jepang selain mendapat keterampilan dan menguasai bahasa Jepang, juga menerima uang saku cukup besar sekitar Rp10 juta per bulan.
Bahkan mayoritas peserta menerima uang saku hampir Rp15 juta per bulan setelah ditambah penghasilan lemburnya. Setelah tiga tahun di Jepang dan sekembali ke Indonesia, peserta juga diberikan tambahan modal usaha Rp75 juta dari perusahaan Jepang. Dengan kata lain, selama tiga tahun magang di Jepang ditambah tambahan modal, bisa membawa uang Rp425 juta.Apalagi untuk Sumbar diberikan keistimewaan oleh perusahaan Jepang. Tidak ada pembatasan peserta asalkan memenuhi syarat. Sedang provinsi lain dibatasi kuota.
Hal ini juga dibenarkan Nishijima Sanyo (penasehat IM Japan) untuk peserta dari Sumbar tidak dibatasi. Dibolehkan mengirimkan peserta sebanyak-banyaknya, asalkan lulus seleksi. Apalagi komitmen Jepang sendiri dalam hal ini hanya menerima pemagang yang benar-benarserius dan sungguh-sungguh.Ditambahkan Kabid Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja Zudarmi, calon pemagang yang mendaftar itu diseleksi. (pepen)
Editor : Eriandi
