[caption id="attachment_30303" align="alignnone" width="800"]
Iliustrasi (net)[/caption]PADANG - Kelanjutan pendidikan gratis di SMA/SMK masih belum bisa dipastikan pasca beralihnya kewenangan urusan pendidikan dari kabupaten/kota ke provinsi per 1 Januari 2017. Untuk tahun ini pendidikan gratis di beberapa SMA/SMK tetap berlanjut seperti biasa. Namun kepastian untuk tahun-tahun mendatang masih menunggu keputusan lebih lanjut dari pemerintah provinsi.
Anggota Komisi V DPRD Sumbar, Amora Lubis mengatakan, belum ada perubahan sistem yang sebelumnya diterapkan di tingkat SMA/SMK termasuk untuk sistem sekolah gratis. Semua masih berjalan seperti biasa."Apa yang selama ini berlaku di kabupaten/kota masih berjalan seperti biasa. Termasuk sistem sekolah gratis yang dilaksanakan di sejumlah daerah," kata Amora, Rabu (1/3).
Amora menjelaskan saat ini pemerintah provinsi masih mengurus masalah-masalah yang belum selesai terkait pengalihan kewenangan SMA/SMK dari kabupaten/kota ke provinsi. Salah satunya pengalihan guru dan tenaga kependidikan yang sebelumnya berstatus aparatur sipil negara (ASN) kabupaten/kota menjadi ASN provinsi.Setelah urusan pemindahan ASN, aset dan lainnya selesai barulah urusan kebijakan lainnya akan dibicarakan dan diputuskan secara bertahap. Termasuk kebijakan terkait sekolah gratis.
"Sejumlah proses masih berjalan karena pemindahan baru resmi diberlakukan tahun sekarang. Mudah-mudahan awal Tahun 2018 semuanya telah selesai. Sehingga kebijakan-kebijakan untuk SMA/SMK ini juga bisa segera ditetapkan," ujarnya.Menurut dia, apapun kebijakan yang akan diterapkan pemerintah provinsi nantinya haruslah tak menjadi beban bagi sekolah ataupun walimurid. Amora berharap dengan adanya pengalihan wewenang tersebut akan membuat kualitas pendidikan SMA/SMK semakin meningkat."Kita tentu tak mau pengalihan SMA/SMK ke provinsi ini membuat kualitas pendidikan kita menjadi turun dibanding saat masih diurus kabupaten/kota. Kita harap ini bisa menjadi perhatian pemerintah daerah bersama dinas terkait ke depan," ujarnya. (Titi)
Editor : Eriandi
