Pengakuan Ibu yang Tega Ikat Anaknya di Pohon Beringin di Padang

×

Pengakuan Ibu yang Tega Ikat Anaknya di Pohon Beringin di Padang

Bagikan berita
Pengakuan Ibu yang Tega Ikat Anaknya di Pohon Beringin di Padang
Pengakuan Ibu yang Tega Ikat Anaknya di Pohon Beringin di Padang

[caption id="attachment_12518" align="alignnone" width="650"] Satpol PP (net)[/caption]PADANG - Wajah yang polos dan baju yang kusam, Rh bocah 11 tahun ini celingak-celinguk mengintip lalu masuk ke ruangan kerja di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang, di Jalan Tan Malaka.

Rehan ternyata tidak sendirian, dia bersama ibunya bernama Susi (46) dan saudara laki-lakinya yang sibuk menelefon. Mereka dibawa ke kantor Satpol PP setelah Susi kedapatan mengikat anaknya di pohon beringin di depan Balai Kota Padang lama.Rh yang mengalami keterbelakangan mental tersebut terpaksa diikat ibunya yang sehari-hari berjualan asongan rokok di angkot yang mangkal di depan kantor pemerintahan tersebut. Rehan diikat memakai kain yang disambung-sambung sepanjang dua meter lebih pada bagian pinggangnya sehingga tak bisa kabur.

“Sejak lahir dia seperti itu, dulu dia sempat lari sampai ke Pondok sekitar 2 kilometer dari lokasi penangkapan, kemudian ikut mobil Trans Padang, saya bingung menjaganya sementara saat seperti itu kami jualan asongan banyak pelanggan saya di lokasi itu,” kata Susi, warga Banuaran, Kecamatan Lubuk Begalung di Kantor Satpol PP Padang, Jumat (9/11).Rh merupakan anak ketiga dari tiga bersadara, dua kakaknya lahir secara normal, hanya Rh yang mengalami keterbelakangan mental.

Peristiwa Susi mengikat anaknya itu di pohon sudah yang kedua kali terjadi. “Dulu kami mengikatnya di depan balai kota, pak wali pada saat itu datang menawarkan untuk disekolahkan atau dibina di dinas sosial, tapi saat itu saya menolaknya,” terangnya kepada okezone.Kini Susi sudah rela dibina di dinsos namun hatinya berat menerima kenyataan itu. “Kalau pemerintah mau membantu kita ya silakan tapi kalau berpisah dengan Rh saya tidak sanggup, kami bersama hidup, apalagi saya sudah tidak punya suami, sementara abang-abang sudah berkeluarga. Sekarang kami tinggal dengan ibu kandungku atau nenek Rh yang sudah tua dan tidak bisa merawat Rh,” terangnya. (aci)

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini