PADANG – Rencana pengoperasional kereta api ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dipastikan tertunda. PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre II Sumbar memperkirakan, operasional baru dapat dilakukan pada April 2017.
“Kita tidak mau tanggung-tanggung. Selain itu, policy (kebijakan-Red) terbaru, Menhub juga menginginkan nanti kereta api bandara ini harus sekelas Kuala Namu. Untuk itu, masih banyak hal yang harus kita benahi,” kata Vice President PT KAI Divre II, Sulthon Hasanudin.
Untuk bisa sama dengan kereta api di Kuala Namu, maka rel harus diganti ke jenis R-54 dari yang ada saat ini R-33. Tujuh jembatan yang akan dilintasi kereta api juga perlu perbaikan.
“Jembatan di Sumatera Barat ini sempit. Rel juga tidak cocok untuk kereta api dengan kecepatan 80 km/jam itu, jadi kita harus ganti rel menjadi tipe R-54,” terangnya.
Sulthon yang didampingi Kepala Balai Teknik Perkeretapian Wilayah Barat Sumatera, Makjen mengatakan, jika hanya menggunakan rail bus yang sudah ada, sangat tidak relevan, karena konsumen untuk kereta api bandara ini adalah kalangan menengah ke atas. Maka tidak cocok dengan penggunaan satu kereta saja. “Jadi rail bus-nya nanti kita operasionalkan ke Kayu Tanam,” bebernya.
Sebelumnya, operasional kereta api ke Bandara Internasional Minangkabau ini ditargetkan bisa terlaksana pada Agustus 2016 mendatang. (yuni)
