Penjelasan Mensesneg Soal Larangan Menteri Keluar Jakarta Pekan Ini

×

Penjelasan Mensesneg Soal Larangan Menteri Keluar Jakarta Pekan Ini

Bagikan berita
Foto Penjelasan Mensesneg Soal Larangan Menteri Keluar Jakarta Pekan Ini
Foto Penjelasan Mensesneg Soal Larangan Menteri Keluar Jakarta Pekan Ini

[caption id="attachment_36511" align="alignnone" width="650"]Mensesneg Pratikno (antara foto) Mensesneg Pratikno (antara foto)[/caption]JAKARTA - Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengakui bahwa dalam pekan ini ada agenda paripurna kabinet yang harus dihadiri seluruh menteri.

Sebelumnya, sempat beredar imbauan yang diduga bersumber dari Pratikno, berisi larangan semua menteri untuk meninggalkan Jakarta pada 25 hingga 29 Juli 2016.Mengenai hal ini, Pratikno pun membenarkan bahwa imbauan tersebut bersumber dari dirinya. "Iya benar (ada imbauan menteri dilarang ke luar kota). Jadi, memang ada rencana pada minggu ini kami akan ada sidang kabinet paripurna dan seperti biasa Pak Presiden mengharapkan semua menteri untuk hadir," kata Pratikno di Gedung Utama Kemensesneg, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/7).

Imbauan Pratikno kepada para menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini bersamaan dengan isu reshuffle yang belakangan kembali santer terdengar.Sebelumnya, pada akhir minggu lalu, Jumat 22 Juli 2016, sejumlah menteri dipanggil Jokowi ke Istana, di antaranya Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga, Menteri PPPA Yohana Yembise, Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

Meski tidak membantah Jokowi akan melakukan reshuffle pada minggu ini, Pratikno mengatakan sidang paripurna kabinet yang akan digelar tidak terkait hal tersebut.Ia menjelaskan, agenda yang akan dibahas dalam paripurna tersebut berkaitan dengan kinerja masing-masing menteri di kementeriannya. "Macam-macam lah (pembahasan dalam paripurna kabinet). Kalau Anda tanya beberapa menteri, ya memang beberapa menteri dipanggil untuk melanjutkan tradisi yang sudah dimulai oleh Presiden, jangan sampai ada menteri yang terlalu sering ketemu presiden karena membahas agenda tertentu seperti paket deregulasi dan lain-lain," jelas dia.

Menurutnya, semua menteri mendapat porsi yang sama untuk dipanggil dan berdiskusi dengan presiden. "Ini juga semua menteri diajak bicara, ngobrol dengan Pak Presiden, apa target dan apa masalahnya. Itu aja," tutup Pratikno.(aci)

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini