Penjelasan Pihak RSAM Bukittinggi Soal Informasi Menahan Jenazah Bayi

×

Penjelasan Pihak RSAM Bukittinggi Soal Informasi Menahan Jenazah Bayi

Bagikan berita
Foto Penjelasan Pihak RSAM Bukittinggi Soal Informasi Menahan Jenazah Bayi
Foto Penjelasan Pihak RSAM Bukittinggi Soal Informasi Menahan Jenazah Bayi

BUKITTINGGI - Direktur RSAM Bukittinggi, Khairul Said membantah pihaknya menahan jenazah bayi karena pihak keluarga tidak mampu melunasi biaya perawatannya selama di rumah sakit."Itu sama sekali tidak benar dan tolong diluruskan," ujarnya.

Dijelaskan, awalnya UY (37), warga Baso, Agam datang ke RSAM Bukittinggi untuk bersalin pada Rabu (29/1). Saat itu ia diantarkan suaminya. Kemudian pada Kamis (30/1), UY melahirkan bayi secara prematur namun bayinya meninggal dunia.Sementara suaminya pamit untuk mencari uang tetapi tak kunjung kembali. Akibatnya bayi malang itu tidak ada yang mengurus, karena ibunya masih dalam perawatan di rumah sakit. Sementara keluarga UY menolak mengurus dan memakamkan jasad banyi tersebut.

Penolakan itu karena UY hanya menikah siri dengan suaminya. "Inilah sebab jasad bayi itu sempat terlantar di RSAM Bukittinggi dan bukan karena tidak ada biaya untuk menebus biaya perawatan," tegas Khairul Said.Pihak rumah sakit katanya mempunyai SOP sendiri dan tidak boleh menahan pasien atau orang yang meninggal di rumah sakit lantaran karena tidak ada biaya.

"Banyak pasien yang bisa pulang terlebih dahulu sebelum mereka melunasi kewajibannya. Toh, warga yang tidak mampu melunasi biaya perawatan pasti ada solusinya, karena karena rumah sakit ini adalah rumah sakit milik pemerintah. Bahkan Basnaz pun biasanya dapat membatu untuk melunasi," katanya.Setelah beberapa hari jenazah bayi itu berada di rumah sakit, akhirnya ada seorang warga Canduang yang mau menyediakan tanahnya untuk memakamkan bayi tersebut. (gindo)

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini