[caption id="attachment_30907" align="alignnone" width="650"]
Ilustrasi (okezone.com)[/caption]PADANG - Bank Indonesia mencatat kinerja lapangan usaha perdagangan di Sumbar pada triwulan I 2016 tumbuh 7,06 persen atau lebih rendah dibandingkan triwulan IV 2015 yang mencapai 7,52 persen.
"Permintaan minim seiring dengan lemah daya beli masyarakat diyakini sebagai penyebab tertahan aktivitas perdagangan," kata Kepala Perwakilan BI Sumbar, Puji Atmoko, Rabu (8/6).Menurut dia kondisi tersebut sejalan dengan hasil pemantauan yang menunjukkan masih negatif Skala Likert permintaan domestik pada triwulan I 2016.
Indikator lain melambat kinerja perdagangan tercermin dari penurunan volume penjualan sepeda motor dari 22.651 unit pada triwulan IV 2015, menjadi 22.129 pada triwulan I 2016.Sedangkan laju pertumbuhan penjualan sepeda motor pada triwulan I 2016 masih tercatat kontraksi sebesar 17 persen, namun tidak sedalam triwulan IV 2015 sebesar minus 21 persen.
Pada sisi pembiayaan, pertumbuhan kredit perbankan untuk lapangan usaha perdagangan juga tercatat melambat dari 11,34 persen pada triwulan IV 2015 menjadi 11,27 persen pada triwulan I 2016.Ia menyatakan penurunan aktivitas perdagangan disebabkan juga oleh periode low season kunjungan wisata seiring dengan berakhir masa liburan.Kondisi itu tercermin dari penurunan jumlah penumpang Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dari 880,08 ribu orang pada triwulan IV 2015 menjadi 836,81 ribu orang pada triwulan I 2016, katanya.Menurutnya, kondisi itu sejalan dengan tingkat hunian hotel di Sumbar pada triwulan I 2016 yang turun menjadi 47,64, dibandingkan triwulan IV 2015 sebesar 59,25.(aci)
sumber:antara
Editor : Eriandi, S.Sos
