Penumpang Lebih Nyaman dengan Driver Taat Protokol Kesehatan

×

Penumpang Lebih Nyaman dengan Driver Taat Protokol Kesehatan

Bagikan berita
Foto Penumpang Lebih Nyaman dengan Driver Taat Protokol Kesehatan
Foto Penumpang Lebih Nyaman dengan Driver Taat Protokol Kesehatan

Oleh Yoserizal PADANG - Bagi pengendara ojek online (Ojol) , disiplin Protokol Kesehatan (Prokes) adalah salah satu 'pelancar' rezeki. Untuk itu, pengendara selalu mengikuti protokol kesehatan agar penumpang nyaman.

"Kita harus patuhi protokol kesehatan. Jika tidak kita bisa saja mendapatkan respon kurang baik dari penumpang, bisa saja kita dikasih bintang minim," sebut Desfa Eksmon, salah seorang drivel Ojol di Padang, Kamis (21/1).Seperti biasa, setiap hari Ramon, menjalani profesi sebagai pengendara Ojol paruh waktu. Siang dia harus menjalani profesi lainnya, jualan. Profesi ganda itu dilakukannya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Pagi-pagi sekali dia sudah turun dari rumah di kawasan Mutiara Putih, Lubuk Buaya, Kota Padang. Selesai Shalat Subuh ia langsung mengaktifkan akun Ojolnya. Dia memanaskan mesin motor. Tak lama motor matic-nya sudah siap dikendarai.Pria yang sempat aktif di usaha multi level marketing ini memilih pagi, karena biasanya lebih cepat mendapatkan penumpang. Dengan begitu dia tidak perlu menunggu lama untuk narik.

"Kadang pagi itu kita lebih cepat dapat, karena memang kebutuhan ojek pagi itu banyak. Apalagi sekarang sudah banyak yang aktif bekerja, termasuk sekolah sudah ada yang tatap muka," sebutnya.Diakuinya, pengendara Ojol masa pandemi adalah masa yang sulit. Jika mengandalkan pendapatan menjadi pengendara ojol, dirinya akan sulit memenuhi kebutuhan. Untuk itu dia memilih paruh waktu.

Ada kesulitan ganda dirasakannya. Pertama makin sedikit penumpang yang memesan tumpangan. Terutama pada awal-awal pandemi masuk ke Sumbar. Setiap hari nyaris tidak ada yang memesan tumpangan melalui ojol. Ditambah lagi dengan kebijakan pemerintah dengan menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sehingga makin sulit mendapatkan penumpang, karena nyaris tidak ada mobilitas warga. "Kebijakan tidak keluar rumah, bekerja dari rumah itu sangat membunuh pendapatan kami waktu itu," ujarnya.Meski dengan mensiasati perangkat lengkap protokol kesehatan saat membawa penumpang, tapi penumpang tetap saja minim. Jika ada pesanan, itu lebih banyak pada pesan makanan dan mengantarkan barang. "Kalau kita lengkap pun, tapi memang penumpangnya yang kurang," kenangnya.

Setelah kebijakan kenormalan baru (new normal). Penumpang Ojol kembali ramai. Antusias warga menggunakan Ojol mulai bangkit.  Dengan itu, maka pengendara tetap memperhatikan protokol kesehatan. Selain menjadi pelayanan bagi penumpang, disisi lain juga menjaga dirinya dari Covid-19. "Tidak hanya menjaga kenyamanan penumpang. Kita juga harus menjaga diri dari covid-19. Karena kalau kita terpapar tidak narik selama 15 hari, itu kalau cepat sembuh," ujarnya.Saat ini katanya, beberapa hal yang perlu dilakukan oleh penumpang dan pengemudi ojek online untuk menjaga keselamatan kesehatan dan mencegah infeksi baru Covid-19. Menggunakan masker. Menggunakan masker yang standar, dianggap sudah cukup sebagai pencegahan dari terhirup virus corona.

Menggunakan masker adalah standar yang tidak bisa dia lupakan. Jika tidak menggunakan masker penumpangnya pasti menegurnya. Untuk itu selalu sedia masker. Begitu juga dengan penumpang yang tidak menggunakan masker, maka akan diberikan masker. "Kalau kita lupa, pasti diingatkan penumpang. Kalau penumpang lupa, kita ingatkan, kalau tidak bawa kita beri," sebutnya.Selain itu, ada juga pengendara yang menggunakan pembatas (partisi) dipunggungnya dengan penumpang. Hanya saja tak banyak seperti itu. Khusus Ramon, dirinya tidak menggungakan pembatas. Namun, dia lebih sering mencuci tangan menggunakan handsanitizer. "Kalau saya memang tidak punya, tapi untuk cuci tangan, masker itu harus bagi saya," katanya.

Menjaga jarak, katanya saat membawa penumpang dirinya memang tidak bisa begitu menjaga jarak. Karena memang jok motornya tidak bisa berjarak duduk. Begitu juga susah mengendarai motornya jika jaga jarak dengan penumpang.Oleh sebab itu, dirinya mengandalkan cuci tangan. Karena dengan mencuci tangan, pakai masker dan helm tertutup cukup merasa aman. Begitu juga penumpang sudah bisa menerima dengan perlengkapan itu.

Hanya saja kendalanya, ketika penumpang tidak membawa helm sendiri. Sehingga menggunakan helm yang disediakan. Meski helm dibersihkan sesering mungkin, kadang banyak juga penumpang enggan menggunakan helm yang disediakan oleh pengendara."Memang sudah ada penumpang yang sediakan helm sendiri. Itu biasanya penumpang yang sudah biasa naik ojek. Kalau yang memesan insidentil, maka mereka harus menggunakan helm yang kita sediakan. Biasanya agak ragu, karena tidak ada helm lain, maka terpaksa pakai. Tapi kita tetap bersihkan dengan spray disinfektan," ujarnya.

Diakuinya, dengan menjadi pengedara ojol yang disiplin prokes, membuat pelayanannya menjadi lebih baik. Sehingga sampai kini belum pernah mendapatkan repon buruk dari penumpang saat membawa penumpang.Meski begitu, pria yang pernah merantau ke Batam ini berharap pandemi ini cepat berakhir. Sehingga semua sendi perekonomian berjalan seperti semula. Pendidikan dan dunia kerja kembali aktif. "Kalau roda perekonomian sudah jalan, rezeki kita menjadi lebih banyak," pungkasnya. (*)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini