[caption id="attachment_56383" align="alignnone" width="600"] Kepala Badan Penyuluh Pertanian dan SDM Kementrian Pertanian Momon Rusmono memberikan penjelasan terkait penyuluh pertanian. (pepen)[/caption]PADANG - Penyuluh adalah garda terdepan dalam pembangunan. Karena itu, penyuluh pertanian harus siap tempur dan mesti memiliki itikad baik untuk menularkan ilmunya kepada petani agar petani paham dan bertambah ilmu pertaniannya.
"Apalagi era sekarang, banyak teknologi yang dapat diterapkan petani baik dalam pengolahan, penanaman hingga panen sehingga selain waktu lebih efisie, tingkat lossing (kehilangan) produksi juga rendah," kata Kepala Badan Penyuluh Pertanian dan SDM Kementerian Pertanian, Momon Rusmono, Jumat (4/8) di Padang.
Di hadapan pejabat kabupaten/kota dan penyuluh, Momon berharap fungsi dan peran penyuluh harus dioptimalkan sehingga dalam menggerakkan petani tercapai pula. Alhasil, produksi pertanian bisa meningkat.Selain itu, sejalan perkembangan zaman, penyuluh pertanian harus menguasai iptek. Di samping, bermanfaat untuk menggali ilmu baru, juga efektif dan efisien dalam mengkomunikasikan hal apapun. Dengan demikian apa pun yang terjadi, langsung tersebar luas sehingga solusinya tidak butuh waktu berlama-lama.
"Penyuluh harus intens memberi contoh, jangan hanya cerita-cerita saja. Bahkan karena bersentuhan langsung dengan masyrakat, penyuluh harus optimis, tetap tegar dan baginya tabu, kalau mereka mengeluh," katanya. Jika kelembagaan petani kuat, maka budaya tengkulak tidak ada lagi. Kemudian lembaga ini lebih gampang berurusan dengan perbankan maupun sumber pendanan lainnya.Kadis Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sumbar Candra menyebutkan Sumbar ditetapkan pemerintah sebagai salah satu lumbung pangan di Indonesia. Hal itu, tentu disikapi ekstra oleh provinsi dan kabupaten/kota.Misalnya untuk tenaga penyuluh. Dibandingkan dengan luasan sawah, Sumbar masing kurang. Bahkan Momon mengatakan jumlah penyuluh saat ini sekitar 44 ribu. Sedangkan kebutuhan 77 ribu orang secara nasional.
"Itu jelas tidak cocok. Makanya turun kali ini, kita juga mendalami sehingga penyebaran tenaga penyuluh terbagi secara profesional," ujarnya. (pen)
Editor : Eriandi