[caption id="attachment_10494" align="alignnone" width="650"]
Ilustrasi (net)[/caption]PADANG - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Barat akan melakukan peningkatan pengawasan terhadap Lembaga Permasyarakatan, untuk mencegah peredaran narkoba di tempat itu.
"Memang tidak bisa dipungkiri peredaran narkoba di Lapas terjadi, dari penangkapan-penangkapan yang telah dilakukan. Kami akan meningkatkan pengawasan," kata Kepala BNNP Sumbar Mohammad Ali Azhar, Senin (7/12).BNNP Sumbar telah memiliki komitmen bersama dengan pihak Lapas. Sehingga diharapkan pengawasan dapat berjalan dengan baik.
Salah satu yang bisa dilakukan adalah razia terhadap Lapas itu sendiri. Saat ditanyai penilaian BNNP dari penangkapan-penangkapan narkoba yang terjadi di Lapas, ia mengatakan itu tidak lepas dari campur tangan oknum petugas Lapas."Seharusnya dengan pengetatan pengawasan di Lapas, barang itu akan sulit dimasukkan dari luar. Kemudian di situlah peran orang dalam mempermudahnya," kata Mohammad Ali Azhar.
Kewajiban BNNP adalah mencegah sampainya barang itu ke dalam Lapas. Dimana yang dikhawatirkan dari kejadian itu, munculnya sindikat-sindikat dalam Lapas.Sebelumnya seorang kurir "AN" (40) dibekuk jajaran Polres Payakumbuh Minggu (20/9) sekitar pukul 15.00 WIB. Kepada petugas kepolisian, tersangka mengaku disuruh oleh seorang napi di Lapas Biaro, Kota Bukittinggi.Polres Payakumbuh juga melakukan penangkapan terhadap oknum pegawai Lembaga Pemasyarakatan (LP) Biaro Kota Bukittinggi "SH (27)", pada pertengahan November lalu. Ia ditangkap karena dugaan menjadi pengedar sabu, dengan barang bukti bukti sabu-sabu seberat 25 Gram.Kemudian penyelidikan yang dilakukan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Lubuk Basung, terhadap dua warga binaan yang diduga terlibat dengan penangkapan dua kurir ganja di halaman LP itu Rabu (20/5).
Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Kota Pariaman, juga pernah menggagalkan upaya penyeludupan narkoba dari dalam Lapas, kepada salah seorang pembesuk pada Jumat (16/10). (aci)
Editor : Eriandi
