[caption id="attachment_15169" align="alignnone" width="3000"]
Pebalap sempat istirahat di tengah jalan saat Etape I Tour De Singkarak 2015 di Barung-Barung Belantai, Pesisir Selatan, (antara foto)[/caption]PADANG - Pengamat Ekonomi dari Universitas Andalas (Unand), Syafruddin Karimi menilai Tour de Singkarak (TdS) berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat Sumatera Barat.
"Saya yakin acara ini sangat berpotensi meningkatkan pendapatan masyarakat karena akan banyak pendatang dari luar," katanya, Selasa (6/10).Saat ini memang belum ada penelitian pasti mengenai hal tersebut, namun ia akan mencoba mencari tahu seberapa besar peningkatan ekonomi saat iven balap sepeda internasional itu berlangsung.
"Sejauh ini saya belum melihat ada penelitian tentang ini, tapi ini memang patut untuk diteliti agar kita tahu secara pasti," katanya.Direktur Pascasarjana Unand ini juga menyebutkan, selain dampak ekonomi, sebenarnya banyak yang bisa didapatkan dari kegiatan TdS tersebut.
"Tidak hanya di bidang ekonomi, TdS juga memberikan keuntungan untuk pariwisata dan kebudayaan Sumbar," katanya.Dengan TdS, nama Sumbar juga menjadi lebih dikenal di mancanegara karena yang mengikuti kegiatan ini berasal dari berbagai negara.Terkait dengan terganggunya pelayanan masyarakat seperti alur lalu lintas yang ditutup, ia berpendapat ermasalahan tersebut sebenarnya bisa diatasi tanpa harus menimbulkan kemacetan dan gangguan lainnya."Sebenarnya jika acara tersebut dikelola dengan baik dan seksama, tentu kendala-kendala di lapangan seperti jalan macet, bisa teratasi," ujarnya.
Ia juga berharap untuk kedepannya, pihak penyelenggara TdS lebih teliti dalam mengelola iven tahunan ini, agar permasalahan yang sama tidak terulang kembali.(*/aci)sumber:antara
Editor : Eriandi
