Perspektif Kesehatan dalam Sebuah Demo

×

Perspektif Kesehatan dalam Sebuah Demo

Bagikan berita
Perspektif Kesehatan dalam Sebuah Demo
Perspektif Kesehatan dalam Sebuah Demo

 [caption id="attachment_44489" align="alignnone" width="650"]Rahyussalim (ist) Rahyussalim (ist)[/caption]

Oleh: RahyussalimAKSI Bela Islam pada Jumat, 4 November 2016 atau yang lebih dikenal dengan Demo 411 menyisakan satu fenomena terkait kesehatan yang cukup menarik.

Seperti dilansir berbagai media, dari dua juta peserta aksi damai yang berlangsung sejak ba'da Shalat Jumat hingga malam hari itu, tak lebih dari 100 peserta yang mengalami sakit karena kelelahan dan memerlukan pertolongan paramedis.Hal ini menunjukkan, hampir seluruh peserta aksi tersebut memiliki kesehatan yang cukup baik, dan telah mempersiapkan diri terhadap berbagai kemungkinan gangguan.

Bagi seorang dokter atau paramedis yang ikut dalam aksi demontrasi sebagai tenaga kesehatan sukarela yang bertugas mengatasi permasalahan kesehatan selama demo berlangsung, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan.Setidaknya ada sembilan hal yang perlu dicatat sebelum Anda sebagai dokter ikut berdemonstrasi. Pertama, persiapkan safety terhadap diri sendiri. Jangan lupa

untuk selalu mempersiapkan pelindung kepala, pelindung tubuh, alas kaki, alat kebersihan pribadi serta alas tempat shalat (sajadah).Kedua, ukurlah kemampuan fisik Anda. Orang yang paling mengetahui kondisi fisiknya adalah dirinya sendiri. Bila Anda memiliki riwayat penyakit tertentu sebaiknya dikomunikasikan dengan tim lainnya agar Anda dapat diberikan beban kerja sesuai kondisi fisik masing-masing. Jangan segan-segan mengatakan kondisi Anda dan beristirahat bila diperlukan.

Ketiga, ukurlah kemampuan medis Anda. Bila Anda seorang ahli bedah tentu sangat cakap mengatasi kasus bedah. Demikian pula sebaliknya, jika seorang dokter umum ataupun dokter penyakit dalam maka yang bekerjalah sesuai kemampuan Anda.Perkenalkan kepada peserta demo yang berkunjung ke ambulan maupun posko

kesehatan bahwa Anda ahli di bidang tertentu. Memakai identitas berupa tanda pengenal akan sangat baik sehingga peserta aksi menjadi yakin dengan siapa dia diobati.Keempat, perkiraan cuaca. Cuaca tidak dapat diprediksi sehingga sangat perlu diantisipasi. Demo yang dilakukan pada kondisi cuaca terik tengah hari dengan suhu udara mencapai lebih dari 30 derajat Celsius dapat menyebabkan peserta demo mengalami heat stroke, dehidrasi, kelelahan, kekurangan oksigen hingga pingsan. Jika kondisi cuaca hujan tentu akan dapat menyebabkan masalah lain

yang juga perlu diantisipasi.Kelima, usia para pendemo. Peserta demo dengan usia ekstrim perlu mendapatkan perhatian lebih selama aksi berlangsung. Yang termasuk pada kriteria ini adalah anak-anak dan usia tua.

Informasi usia ini perlu diketahui oleh paramedis karena jenis masalah yang muncul pada kelompok anak-anak akan sangat berbeda dengan kelompok orang tua, begitu pula berbeda dengan kelompok remaja dan dewasa. Selain itu ketersediaan alat evakuasi yang sesuai juga perlu diperhitungkan terkait faktor usia ini.

Keenam, perkiraan lamanya demo berlangsung. Informasi tentang waktu dan perkiraan berapa lama demo akan berlangsung juga perlu diperhitungkan karena seringkali saat dilakukan evaluasi terhadap kondisi di lapangan akan menyebabkan terjadinya perubahan situasi.Ini berdampak pada kebutuhan tenaga kesehatan baik medis maupun non-medis serta alkes dan obat-obatan. Koordinasi dengan jaringan kesehatan yang berada di sekitar wilayah demo serta kondisi rumah sakit setempat seharusnya di update setiap satu jam.

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini