[caption id="attachment_58948" align="alignnone" width="650"]
Ilustrasi (net)[/caption]JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mengaku tidak menyangka terjadi kelangkaan gas elpiji 3 kilogram saat ini. Pasalnya, rata-rata harian volume 20.000 matric ton (MT) mampu dipenuhi selama 19 hari ke depan.
"Terus terang kalau dari rata-rata harian kan kita tidak menduga,"ujar Direktur Pemasaran Muchamad Iskandar, di Gedung Heritage, Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (8/12).Iskandar mengatakan, sebenarnya kejadian kelangkaan gas pernah terjadi pada 2011. Memang dalam menyelesaikan masalah kelangkaan elpiji gas 3 kg tidak mudah, sebab sulit mengindentifikasi Rumah Tangga (RT) mana yang masuk kriteria mampu dan tidak. Di dalam Peraturan Presiden (Perpres) pun itu tidak dicantumkam.
"Tapi untuk ini kita percepat 3 hari pulih. Ini manajer ada dan kita sudah rapat koordinasi," tuturnya dikutip dari okezone.Bagaimana caranya melakukan pemulihan dengan cepat, Iskandar mengatakan, masyarakat diimbau untuk tidak panik karena stok elpiji 3 kg masih ada. Selain itu, perseroan tengah melakukan stabilisasi dengan operasi pasar di lokasi mana saja yang terjadi kelangkaan."Di beberapa daerah sudah reda, namun kita masih belum selesai 100% di wilayah Jabodetabek. Ini yang menuju ke pulih dan kita terus lakukan upaya tidak benar kelangkaan, karena informasi kelangkaan di satu titik begitu dilakukan operasi pasar ternyata tidak ada respons sama sekali,"ujarnya. (aci)
