[caption id="attachment_5388" align="alignnone" width="673"]
Ilustrasi (liputan6.com)[/caption]PADANG - Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan investasi di Sumbar dalam lima tahun terakhir cenderung mengalami penurunan.
"Investasi punya kontribusi besar dalam peningkatan pendapatan domestik regional bruto (PDRB), namun pertumbuhannya melambat setiap tahun sehingga berdampak pada perlambatan ekonomi Sumbar," kata Kepala Perwakilan BI Sumbar, Puji Atmoko, Jumat (8/4).Pada 2011 pertumbuhan investasi Sumbar mencapai 11,08 persen, 2012 tumbuh 6,40 persen, 2013 tumbuh 4,62 persen, 2014 tumbuh 5,23 persen dan 2015 hanya 4,34 persen.
"Stagnannya investasi di Sumbar juga tercermin dari kredit investasi yang relatif kecil dibandingkan kredit konsumsi serta melambatnya kredit investasi," ujar dia.Pada 2014 kredit investasi hanya 20,8 persen sementara kredit konsumsi mencapai 44,1 persen, dan pada 2015 kredit investasi hanya 20,8 persen sedangkan kredit konsumsi mencapai 43,5 persen.
Kondisi tersebut juga tercermin dari realisasi penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri yang cukup kecil.Menanggapi hal itu, Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno mengatakan pihaknya telah menerapkan bebas biaya dalam pengurusan izin investasi di provinsi kecuali hal-hal yang diatur oleh perda."Kalau surat izin gratis, tidak perlu bayar syaratnya pihak yang ingin investasi harus serius," ujarnya.(aci)sumber:antara
Editor : Eriandi
