[caption id="attachment_5388" align="alignnone" width="673"]
Ilustrasi (liputan6.com)[/caption]JAKARTA - Kepala Ekonom PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk A Prasetiantoko menilai pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2015 masih berpotensi di bawah 5 persen, seperti pada triwulan sebelumnya yang hanya mencapai 4,71 persen.
"Kalau pengeluaran (dana belanja) pemerintah tidak segera keluar, itu akan sama dengan tingkat pertumbuhan pada kuartal I, artinya di bawah 5 persen," ujar Prasetiantoko di Jakarta, Jumat (8/5).Jika pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2015 masih di bawah 5 persen, maka diperkirakan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2015 hanya dapat tumbuh maksimum 5 persen.
"Kita masih melihat tren pada kuartal kedua terutama di sisi pengeluaran pemerintah," lanjutnyaMenurut Prasetiantoko, sisi konsumsi selama ini diharapkan jadi motor pertumbuhan ekonomi, namun jika secara umum kualitas pertumbuhan ekonomi memburuk, konsumsi akan sulit menjadi motor yang terus meningkat.
"Nah, pemburukan itu menurut saya adalah sumbernya pada komoditas. Komoditas itu yang sudah berakhir ini tidak segera diganti dengan industrialisasi. Menurut saya kuncinya di situ," katanya.Ia menambahkan, perlambatan ekononomi biasanya diikuti oleh memburuknya rasio kredit bermasalah (NPL) karena kualitas pertumbuhannya memburuk. Target pertumbuhan kredit pada 2015 juga diperkirakan sulit tercapai. (*/aci)sumber:antara
Editor : Eriandi
