JAKARTA – Pemerintah Indonesia menggunakan pesawat Batik Air untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang terkurung akibat virus korona di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Sebanyak 241 WNI diterbangkan dari Wuhan menuju Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau.
“Kalau dari rentang waktu untuk proses pemulangan yang disepakati dengan otoritas Tiongkok, pesawat tampaknya sudah di perjalanan. Otoritas bandara memberikan slot waktu take off dan landing tertentu untuk setiap pesawat,” kata Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Teuku Faizasyah, Minggu (2/2/2020).
Ia mengaku belum bisa memastikan pukul kedatangan pesawat di Indonesia. Sebab, hingga kini belum ada pemberitahuan dari pihak otoritas Bandara Hang Nadim.
“Saya belum dapat informasi dari lapangan,” ujarnya.
Seperti diketahui, setibanya di Batam, 241 WNI itu langsung diterbangkan ke Pulau Natuna untuk menjalani proses karantina selama dua minggu. Dipilihnya lokasi itu karena tempatnya jauh dari permukiman penduduk.
“Selain itu, Natuna juga dipilih karena merupakan pangkalan militer dan memiliki fasilitas rumah sakit yang dikelola tiga matra TNI yakni Darat, Laut dan Udara,” kata Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto dalam keterangan tertulis, Sabtu 1 Februari 2020.
Ia menyebut, jarak antara landasan pesawat ke rumah sakit yang akan dijadikan tempat isolasi juga sangat dekat, sehingga memudahkan saat proses evakuasi.
“Rumah sakit tersebut mampu menampung hingga 300 pasien. Sedangkan jarak dermaga ke lokasi rumah sakit juga relatif jauh sekitar 5-6 kilometer,” ujarnya. (aci)
