Petani Bawang Alahan Panjang Butuh Keberpihakan Khusus

×

Petani Bawang Alahan Panjang Butuh Keberpihakan Khusus

Bagikan berita
Petani Bawang Alahan Panjang Butuh Keberpihakan Khusus
Petani Bawang Alahan Panjang Butuh Keberpihakan Khusus

[caption id="attachment_8796" align="alignnone" width="650"] Nofi Chandra. (*)[/caption]AROSUKA - Senator RI asal Sumbar H. Nofi Candra mengungkapkan obsesinya untuk menjadikan hasil produksi budidaya kawasan kecamatan Lembah Gumanti mendapat sentuhan perhatian "Jakarta" dalam hal pemasaran.

Ia mengaku sudah bertahun-tahun memperjuangkan agar Alahan Panjang mendapat perhatian khusus dari pemerintah, bukan sekedar pujian dan janji."Setahun lalu bahkan saya menemani para perwakilan petani bertemu menteri, tapi belum ada tindak lanjut sampai hari ini. Semoga kali ini Dirjen memberikan sesuatu yang berarti bagi Solok", ujar Nofi.

Nofi Candra sampai mengingkapkan hal itu menyusul kehadiran Dirjen Hortikultura Suwandi ke Lembah Gumanti Solok, Sabtu (4/8/).Dalam kunjungannya, Dirjen Hortikultura menuturkan kunci keberhasilan swasembada bawang merah yakni penataan dan penumbuhan sentra produksi yang tidak hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa. Ia bahkan menyatakan, saat ini hamparan bawang merah dalam skala luas tak lagi hanya dijumpai di Brebes, Cirebon atau Nganjuk, tapi sudah menyebar di Solok, Bali, Bima, Sumbawa, Belu, Malaka, Maluku Tenggara, Enrekang, Tapin dan daerah lainnya.

Kawasan Solok, kini menjelma menjadi kawasan produksi bawang merah terbesar di Sumatera dengan luas panen lebih dari 7.300 hektar/tahun."Khusus Kecamatan Lembah Gumanti saja mencapai 4.600 hektar lebih. Ini luar biasa. Kesuksesan Solok saat ini tak lepas dari peran kunci Mentan Amran dalam membangkitkan gairah petani setempat untuk memperluas areal tanam bawang merah, sejak 2016 lalu," ujar Suwandi.

Menyambut itu, anggota DPD RI asal Solok itu berharap Alahan Panjang dan kawasan-kawasan produksi bawang merah lainnya tidak sekedar memproduksi bawang untuk kebutuhan lokal. Bagi petani, kata dia, menjual bawang di tingkat lokal kurang menjanjikan karena kerap diterjang harga murah."Alahan Panjang harus pula menjadi zona produksi bawang untuk diekspor ke luar negeri, seperti yang baru-baru ini berhasil dilakukan Brebes," tegasnya melalui pesan messenger kepada Singgalang, Minggu (5/8) .

Solusi untuk tetap mendapat margin besar dari bertani bawang, sambung Nofi Candra, salah satu yang paling mungkin adalah dengan mengekspornya.Nofi Candra menyayangkan, pemerintah terlihat seperti setengah hati dalam membangun sentra budidaya Lembah Gumanti. Pemerintah datang, kemudian memuji dan berjanji, lalu tidaklanjutnya belum juga terlihat.

Padahal, tegas dia, yang dibutuhkan Alahan Panjang adalah perangkat regulasi khusus dan keberpihakan fiskal khusus dari pemerintah pusat, agar Solok makin bergairah untuk berproduksi."Saya mengusulkan agar status Kawasan Ekonomi Khusus Pertanian atau Agrobisnis disematkan ke kawasan Alahan Panjang, agar semua kebutuhan perangkat regulasi dan fiskal bisa diberikan," kata Nofi. (rusmel)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini