LUBUAK BASUANG - Petani sawit di Agam kesulitan. Harga beli tandan buah segar (TBS) sawit terus merosot. Sekarang hanya berkisar Rp855 per kilogram. Jika dikurangi biaya produksi, mereka hanya dapat untung Rp400 per kilogram.Ketua Komisi II DPRD Agam, Syafrudin mengatakan masalah inilah yang sekarang dikeluhkan petani pada mereka. Sementara solusi belum juga ada. Pemerintah kabupaten tak berwenang menetapkan harga.
"Kami berharap pemerintah provinsi bisa mencarikan solusi untuk menstabilkan harga TBS ini," katanya saat rapat kerja dengan Komisi II DPRD Sumbar, Selasa (11/8).Masalah lainnya, di sana belum banyak industri sawit. Hanya ada tiga, yakni PT Asra, PT AMT dan BPR. Itu pun hanya dua yang membeli TBS dari petani. Ia menilai akan baik jika jumlah industri ini bisa ditambah. Sehingga petani tak kesulitan menjual hasil panen.
Ketua Komisi II DPRD Sumbar, Sabar AS menilai baiknya dinas/SKPD yang bertanggung jawab dalam menmgurusi potensi-potensi itu menjalankan program yang jelas manfaatnya. Program dilakukan berkelanjutan tiap tahun, sehingga bisa mendatangkan manfaat yang maksimal.Program itu bisa dibuat seiring atau sama dengan program dinas dari provinsi. Misalnya program gerakan pensejahteraan petani (GPP) yang mencakup pemberian bibit ikan, sapi dan program lainnya. (titi) Editor : Eriandi
