LUBUK BASUNG - Warga yang memelihara kuda di Agam dari tahun ke tahun semakin sedikit. Saat ini warga yang memelihara ternak kuda menurut data Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (Dipertahornak) hanya 138 ekor, terdiri dari kuda jantan 57 ekor dan kuda betina 81 ekor.Kepala Bidang Kasmavet dan Kesehatan Hewan Dipertahornak Agam, H. drh. Farid Muslim yang ditanya Singgalang Selasa (26/4) di kantornya di Padang Baru Lubuk Basung, mengakui peminat warga untuk beternak kuda sudah jauh menurun.
Menurut Farid Muslim, menurunnya minat warga beternak kuda, diduga semakin menurunnya nilai guna dari ternak tersebut.Sebelumnya, selain untuk kuda pacuan dan untuk konsumsi, ternak tersebut juga dimanfaatkan sebagai penarik bendi, yaitu alat transportasi dari pasar ke pasar pada sebelum oplet dan ojek berkembang. Namun sekarang otomotif yang punya kecepatan jauh lebih tinggi dan nyaman itu sudah berkembang. Bendi hanya dimanfaatkan untuk kendaraan wisata pada objek wisata seperti di Pantai Tiku, terutama di TPI.
Dari 16 kecamatan yang ada di Agam, tercatat hanya 4 kecamatan yang memelihara kuda yaitu Ampek Angkek, Tilatang Kamang, Palembayan, dan Tanjung Mutiara. (lukman) Editor : Eriandi
