PIM Jamin Stok Pupuk Bersubsidi di Sumbar Aman

×

PIM Jamin Stok Pupuk Bersubsidi di Sumbar Aman

Bagikan berita
PIM Jamin Stok Pupuk Bersubsidi di Sumbar Aman
PIM Jamin Stok Pupuk Bersubsidi di Sumbar Aman

[caption id="attachment_20982" align="alignnone" width="650"]Kepala PT PIM PW Sumbar, M. Syafiq Chandra memaparkan perkembangan penyaluran pupuk urea dan organik bersubsidi (effendi) Kepala PT PIM PW Sumbar, M. Syafiq Chandra memaparkan perkembangan penyaluran pupuk urea dan organik bersubsidi (effendi)[/caption]PADANG - PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) Penjualan Wilayah (PW) Sumbar menja¬min ketersediaan pupuk urea dan organik bersubsidi hingga akhir 2015 aman.

Stok sebanyak 5.342 ton Urea dan 1.185 ton pupuk organik itu kini tersedia di tiga gudang di Padang, tepatnya dua gudang di Rawang dan satu gudang di kawasan By Pass. Bahkan 20 Desember mendatang, akan tiba lagi 6.000 ton dan akhir Desember 6.000 ton."Jadi di Desember ini akan masuk lagi 12 ton pupuk Urea bersub¬sidi," kata Kepala PT PIM PW Sumbar, M. Syafiq Chandra dalam diskusi dengan Direktur Komersil PT PIM Husni Achmad Zaki dan sejumlah wartawan, Rabu (16/12) di Padang.

Menurut dia, tahun ini Sumbar mendapat jatah pupuk urea bersub¬sidi 70.500 ton dan pupuk organik 15 ribu ton. Realisasi pupuk bersubsidi tersebut hingga minggu pertama Desember, urea mencapai 94 persen dan organik 72,49 persen.Realisasi tersebut optimis akan meningkat hingga akhir Desember karena di sejumlah daerah, kelompok tani masih membutuhkan. Apalagi di daerah itu, alokasi pupuk bersubsidi masih ada.

"Harga eceran tertinggi (HET) untuk urea bersubsidi adalah Rp90 ribu/sak atau Rp90 ribu/50 kg. Sedangkan HET organik bersubsidi Rp20 ribu/sak atau Rp20 ribu/40 kg. Harga HET ini bila pembelian dalam karung (sak), tunai dan mengambil sendiri ke kios/pengecer. Yang menjual melebihi HET akan ditindak tegas," kata dia.Namun, jika petani tidak membayar tunai kepada pengecer atau tidak mengambil sendiri di kios melainkan diantar ke rumah petani bersangkutan, berapa biaya yang dibayar petani kepada pengecer tergantung kesepakatan kedua belah pihak, sebab ada faktor ongkos angkut di sini yang harus dibayar petani.(effendi)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini