JAKARTA - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Mabes Polri merampungkan penggeledahan di kantor Pertamina Foundation, Simprug, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (2/9/2015) dini hari.Penggeledahan dilakukan selama 13 jam sejak kemarin pukul 11.00.WIB hingga 00.15 WIB di empat ruang kerja. Yakni ruang kerja kantor direktur, bendahara, pendataan dan perencanaan. Dari empat ruang itu, ditemukan sejumlah barang yang dianggap bisa dijadikan bukti korupsi.
"Kami menyita 12 kontainer berisi dokumen, 12 CPU dan 2 unit laptop," ujar anggota Satgas Bareskrim Polri AKBP Ma'mun.Ia menambahkan, setelah bukti didapat, penyidik akan membawamya ke Bareskrim Polri untuk kemudian dianalisis lebih lanjut.
Sejumlah alat bukti itu diangkut ke Bareskrim Mabes Polri menggunakan satu truk. Sekira 20 anggota Brimob Polri turut serta mengawal pengangkutan bukti tersebut."Apa yang dicari oleh penyidik, intinya sudah didapatkan. Tinggal kita analisis saja," jelas Ma'mun.
Bareskrim Mabes Polri memang sedang mengusut perkara dugaan korupsi program menanaman 100 juta pohon di seluruh Indonesia. Program itu dijalankan Pertamina Foundation.Direktur Tipideksus Bareskrim Polri Brigjen Victor Edison Simanjuntak mengatakan, Pertamina Foundation menggelontorkan ratusan miliar untuk pelaksanaannya.Namun dalam prosesnya, diduga ada penggelapan dana melalui relawan fiktif atau pemalsuan tandatangan sejumlah relawan dalam program itu. Penyidik memperkirakan total kerugian negara dalam program itu mencapai Rp 226,3 miliar."Kasus ini sudah tahap penyidikan. Tapi belum ada tersangka. Sabar sedikit soal tersangka itu," tegas Victor.(*/lek)
