Populasi Harimau Sumatera Diperkirakan Tinggal 400 Ekor

×

Populasi Harimau Sumatera Diperkirakan Tinggal 400 Ekor

Bagikan berita
Foto Populasi Harimau Sumatera Diperkirakan Tinggal 400 Ekor
Foto Populasi Harimau Sumatera Diperkirakan Tinggal 400 Ekor

[caption id="attachment_33269" align="alignnone" width="800"]Harimau Sumatera (okezone) Harimau Sumatera (okezone)[/caption]PEKANBARU - World Wide Fund (WWF) for Nature menyebutkan populasi harimau Sumatera diperkirakan kurang dari 400 ekor, baik liar maupun pada kebun binatang yang tersebar di seluruh Pulau Sumatera.

"Diperkirakan harimau Sumatera yang tersebar di seluruh Pulau Sumatera ada sekitar 300-400 ekor. Jumlah harimau di dunia menurun selama beberapa puluh tahun belakangan karena perburuan dan kehilangan habitat," kata Humas WWF Riau, Syamsidar.Dia mengatakan, nasib harimau Sumatera kini berada di ujung tanduk dan spesies yang terancam punah. Meskipun katanya ada kelahiran tetapi ada juga kematian karena konflik dengan manusia dan sebagainya. Di Provinsi Riau, berdasarkan data tahun 2007 populasinya diperkirakan hanya tersisa 192 ekor.

"Untuk itu kami mengajak masyarakat untuk berperan aktif menjaga dan melindungi satwa liar maupun yang dilindungi. Kita juga minta dukungan untuk penegakan hukum kepada pelaku penangkap, pemburuan dan perdagangan satwa liar. Kalau kita mendukung adanya penegakan hukum, akan mengurangi kepunahan pada hewan khususnya harimau Sumatera," katanya.Hukum untuk pelaku pemburuan dan perdagangan satwa dilindungi itu sudah ada. Dalam Undang-Undang No 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan ekosistemnya. Di sana telah dijelaskan bahwa hukuman pada pelaku perdagangan satwa akan dipidana lima tahun penjara.

"Namun beberapa kasus yang telah terjadi, memprihatinkannya para pelaku tidak mendapatkan sanksi hukum sesuai yang telah ditetapkan, mereka masih saja mendapatkan hukum minimal," paparnya.Ia berharap dengan adanya tindakan hukum yang tegas terhadap pelaku perburuan, penangkapan dan perdagangan satwa bisa melindungi hewan tersebut dari ancaman kepunahan. Apalagi di Riau ini, jual beli satwa yang dilindungi semakin marak saja.

"Kita pihak WWF bekerjasama dengan Polda Riau akan mensosialisasikan pada masyarakat penegakan hukum terhadap pemburu satwa. Selain itu acara puncak "tiger day" atau hari harimau sedunia akan dilaksanakan pada Minggu (31/7) di jalan Diponegoro, Kota Pekanbaru, bertepatan pada Hari Bebas Kendaraan," ucapnya. (aci)sumber:antara

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini