PADANG - Penguasaan bahasa asing pada era revolusi industri 4.0 sangatlah penting, namun kemampuan itu bukan berarti melupakan bahasa milik negara sendiri.Hal itu diungkapkan dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta, Prof. Dr. Diana Kartika saat berbagi ilmu dengan para peserta seminar online yang digagas Kelompok Studi Bahasa Asing Fakultas Hukum Diponegoro, Jumat (6/11/2020).
Dalam seminar yang mengangkat tema “Keuntungan Menjadi Multilingual di Era Revolusi Industri 4.0” tersebut, Prof. Diana berbagi ilmu dengan judul materinya Own Your World By Knowing Languages 4.0 Era.Selain Prof. Diana sebagai Guru Besar Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Bung Hatta hadir juga Nukila Evanty dari Gender Specialis FAO & Country Director RIGHTs Foundation.
“Semakin maju sebuah negara, akan semakin ketat persaingan yang terjadi. Bahasa menjadi salah satu komponen penting untuk menunjang hal tersebut, terlebih penguasaan bahasa asing” jelas Diana.“Bukan hanya penguasaan teknologi saja yang penting, Bahasa asing kembali ke hakikatnya yang majemuk. Menurutnya menguasai bahasa asing dapat memberikan keuntungan untuk memahami budaya dari negara lain, hal tersebut memudahkan seseorang untuk terhubung dengan dunia yang luas dan bersaing dalam era 4.0,” ungkapnya.Diana juga juga memberikan pandangan luas kepada peserta seminar tentang pentingnya penguasaan bahasa asing, antara lain tentang bahasa asing yang banyak di cari dunia kerja antara lain Bahasa Inggris,Arab, Mandarin, Jepang, Jerman, Perancis dan bahasa asing lainnya.“Penguasaan bahasa asing dalam dunia pendidikan dapat mempermudah mendapatkan berbagai beasiswa yang disediakan dalam melanjutkan pendidikan, penting sekali untuk belajar bahasa asing” imbuhnya. (*/IM/mat).
Editor : Eriandi, S.Sos
