BALARAJA – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan program investasi padat karya untuk menciptakan lapangan kerja yang diluncurkan Presiden Joko Widodo, Senin (5/10), diharapkan dapat menyerap 121.285 pekerja.
Franky dalam peluncuran program di lokasi pabrik PT Adis Dimension Footwear di Balaraja Barat, Tangerang, Banten mengatakan program tersebut dimaksudkan guna mengkomunikasikan kepada publik dan investor bahwa kendati ada fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) namun masih ada banyak proyek investasi sektor padat karya yang tetap merealisasikan investasinya.
“Pesan program ini adalah investasi padat karya yang terus berderap atau bergeliat dapat menyerap tenaga kerja yang cukup besar,” katanya.
Franky menuturkan dari 16 perusahaan investasi padat karya yang bekerja sama dengan BKPM dalam program tahap pertama itu, sudah terdapat potensi penyerapan tenaga kerja langsung sejumlah 100.000 orang.
Jumlah tersebut dipastikan dalam menciptakan “multiplier effect” dalam menggerakan perekonomian sekitar dengan tumbuhnya industri pendukung lain.
“Sebagai ilustrasi, setiap kehadiran satu pabrik yang mempekerjakan 1.000 orang maka industri pendukung lainnya seperti kontrakan, katering, ‘laundry’ dan bisnis transportasi akan tumbuh,” katanya.
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis mengatakan program tersebut dirancang untuk mempertemukan pekerja dan perusahaan yang mencari karyawan.
“Jadi ada yang cari kerja, ada yang pekerjakan tapi mereka ini tidak pernah ketemu. Makanya ini kami coba pertemukan. Sekaligus agar daerah-daeranya juga bisa lebih aktif,” katanya.
Sejumlah kalangan memperkirakan pada periode Januari-Agustus 2015 sudah ada pekerja yang terkena PHK sebanyak 26.506 orang.
Jumlah tersebut berpotensi meningkat karena masih banyak perusahaan yang tidak melaporkan kebijakan PHK atas karyawannya akibat melambatnya laju ekonomi dunia, termasuk Indonesia.
“Nah ini kan di sini ada 121.000 orang, diharapkan yang kena PHK ini bisa terserap dalam 16 proyek investasi tadi. Kami akan umumkan perusahaan dan lokasinya agar yang kena PHK bisa balik ke daerahnya yang terdapat proyek investasi ini,” katanya.
Ke 16 perusahaan investasi padat karya yang tersebar di Jawa Barat dan Jawa Tengah itu merupakan bagian dari 200 proyek investasi dalam masa konstruksi yang tengah dipantau BKPM dalam dua tahap sepanjang 2015.
Jadwal waktu penyelesaian konstruksi ke 16 perusahaan itu bervariasi ada yang selesai akhir 2015 dan ada pula yang rampung akhir 2019.
Sebanyak 16 perusahaan itu terdiri atas 11 penanaman modal asing (PMA) dari Korea Selatan, Taiwan, Jepang dan Singapura serta lima penanaman modal dalam negeri (PMDN) dengan nilai total rencana investasi sebesar Rp18,9 triliun dan total realisasi investasi sebesar Rp11,4 triliun hingga September 2015. (*/lek)
Sumber:antara