KARAWANG – Program pemagangan nasional telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Program ini dimulai sangat penting mengingat dari 122 juta angkatan kerja di Indonesia, hanya 10% hingga 12% yang merasakan pendidikan tinggi.
Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslan mengatakan, peluncuran program pemagangan ini adalah sebagai tindak Ianjut Penandatanganan Nota Kesepahaman yang sudah dilakukan 24 April 2016 yang Ialu. Program ini dilatarbelakangi kesepahaman dengan pemerintah untuk memberikan keterampilan kepada para pencari kerja.
“Kami telah membentuk task force yang akan membuat modul sesuai dengan kebutuhan dunia usaha sehingga enggak ada lagi miss match dengan kebutuhan dunia kerja,” tuturnya di Karawang, Jumat (23/12).
Kadin pun telah melakukan studi banding ke Jerman untuk mengembangkan program ini. Bahkan, pengembangan modul juga akan dilakukan bersama Jerman agar program ini memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Program ini pun ternyata sangat diminati oleh pemerintah daerah.
Untuk itu, Kadin dan pemerintah berencana untuk mengembangkan program ini pada berbagai daerah di Indonesia.
“Animo sangat tinggi di Surabaya, Sumatera Utara dan tahun depan akan ada lagi dan dalam hal ini kita bentuk dewan vokasi di daerah,” tuturnya.
Diharapkan, program ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan begitu, maka ketimpangan dan kemiskinan juga dapat teratasi.
“Kita harap dapat berkecimpung di dunia internasional karena ada sertifikasi dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi). Kita harap dorong kesejahteraan,” tutupnya. (aci)
