Puluhan Kerbau di Kabupaten Kampar Mati Akibat Terkena Penyakit Ngorok

×

Puluhan Kerbau di Kabupaten Kampar Mati Akibat Terkena Penyakit Ngorok

Bagikan berita
Foto Puluhan Kerbau di Kabupaten Kampar Mati Akibat Terkena Penyakit Ngorok
Foto Puluhan Kerbau di Kabupaten Kampar Mati Akibat Terkena Penyakit Ngorok

PEKANBARU - Puluhan kerbau milik peternak di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau kembali ditemukan mati.Hal itu diduga akibat terkena penyakit Septicaemia Epizootia (SE) atau penyakit ngorok.

Data yang berhasil dihimpun, kerbau-kerbau itu ditemukan mati di Kecamatan Kampar Timur (Kampa) dan Tambang.Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau Herman melalui Kabid Kesehatan Hewan Faralinda mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih menunggu laporan dari dinas peternakan Kabupaten Kampar terkait berapa jumlah kerbau yang mati.

"Sebab hingga saat ini yang dilaporkan masih kasus kematian kerbau di Kecamatan XIII Koto Kampar, sedangkan informasi dari media baru ada puluhan ekor kerbau terkena penyakit ngorok," katanya."Kami baru dapat informasi adanya kematian kerbau di Kampar dari media yang kabarnya sampai puluhan," katanya.

Ia menjelaskan, jika melihat gejala pada kerbau-kerbau yang mati tersebut, hewan ternak tersebut diduga terkena penyakit ngorok akibat perpindahan ternak yang sakit beberapa hari lalu pada kedua kecamatan tersebut."Penyebaran penyakit ini diduga karena ada perpindahan sapi yang sakit dari XIII Koto Kampar ke beberapa lokasi. Karena saat itu ada kegiatan jual beli ternak oleh belantik yang membeli ternak dengan harga murah dari peternak. Mungkin itu yang dibawa pada beberapa lokasi lain," ujarnya.

Karena itu, pihaknya mengimbau agar para peternak lebih memperhatikan ternaknya. Jika ada ternak yang mengalami sakit hendaknya di kurung dalam kandang yang terpisah agar tidak menularkan kepada hewan ternak lainnya."Karena penularan penyakit SE ini juga cepat, terutama dari cairan tubuh ternak. Jadi jika ada ternak yang sakit, hendaknya dikurung di kandang saja, jangan di bawa ke padang rumput atau ke luar kandang apalagi dijual," katanya.(*/ant)

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini