Puncak Maulid, Ajang Memuliakan Orang Siak

×

Puncak Maulid, Ajang Memuliakan Orang Siak

Bagikan berita
Foto Puncak Maulid, Ajang Memuliakan Orang Siak
Foto Puncak Maulid, Ajang Memuliakan Orang Siak

[caption id="attachment_61336" align="alignnone" width="654"]
Leonardy Harmainy, anggota DPD RI asal Sumbar memaparkan apresiasinya kepada masyarakat Sungai Putih, Nagari Sungai Sirah Kecamatan Sungai Geringging, Padang Pariaman, Kamis (7/12). (zulfadli)[/caption]PARIK MALINTANG - Halaman Masjid Nurul Iman tak ubahnya seperti tempat pesta atau pasar. Disebut pasar, karena ada penjual makanan dan mainan berjejer sepanjang jalan menuju masjid dan pekarangan tempat ibadah tersebut.

Bisa juga disebut pesta karena didepannya ada sejumlah tenda, beberapa meja dan kursi tempat duduk para pemuka agama, pemuka adat, pemimpin di daerah atau pusat serta tokoh perantauan yang ikut menghadiri puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Nurul Iman Sungai Putih, Nagari Sungai Sirah Kuranji Hulu Kecamatan Sungai Geringging, Padang Pariaman, Kamis (7/12/2017)."Beginilah kami memperingati maulid nabi. Ini tradisi yang kami dapat dari para pendahulu, ulama Syattariyah," ujar Walinagari Sungai Sirah Kuranji Hulu, Muyani Dt. Kamulie.

Dt. Kamulie menegaskan warganya tidak perlu diperintahkan untuk memperingati maulid ini dan tak bisa pula dilarang untuk melaksanakannya."Lihatlah betapa cerahnya wajah-wajah mereka saat memberikan makanan kepada pemuka agama (orang siak), niniak mamak, penghulu kaum, tokoh-tokoh di acara tersebut," ungkapnya.

Disebutkannya, ada kebahagian tersendiri bagi mereka saat memberikan makanan tersebut.  Diakuinya, memang sepintas seperti  berlebihan, namun itulah kebahagiaan masyarakat ketika dapat berbagi di hari kelahiran nabi. Hingga mudah saja mengumpulkan dana Rp13,6 dalam waktu cukup singkat.Doa bersama orang siak, diyakini bisa menggetarkan langit, membukakan pintu-pintu rezeki, membawa keberkahan, kesehatan bagi diri dan nagari mereka.

"Ini yang tergoyahkan. Makanya maulid nabi di awalnya disonsong, tengahnya dikendurikan dan akhirnya diantarkan selalu diperingati," ujarnya.Dijelaskan walinagari yang membawahi 4800 KK itu, pekan lalu Maulid Nabi ini diperingati lebih meriah dan dihadiri lebih banyak orang. Ada tiga masjid yang melaksanakannya serentak pada 2-3 Desember 2017. Pada 2-3 Desember itu satu masjid bisa Rp40 juta lebih.Masjid itu adalah Masjid Istiqamah Batang Toboh, Masjid Raya Sungai Rantai dan Masjid Ladang Rimbo.

"Kami bersyukur dengan kehadiran Anggota DPD RI, Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa di acara kami ini. Kami senang beliau dekat dengan ulama. Sudah sejak lama," ujarnya memuji senator asal Sumbar tersebut.Leonardy kepada masyarakat yang memadati bagian dalam, teras dan halaman Masjid Nurul Iman menyatakan apresiasinya terhadap warga Nagari Sungai Sirah Kuranji Hulu yang begitu mencintai nabi dan membuat acara peringatan terhadapnya begitu meriah.

Pelaksanaannya saja merupakan perwujudan sunnah nabi yang sangat menganjurkan silaturrahmi. Maulid inilah ajang yang mampu mengikat silaturahmi yang lebih luas dan efektivitasnya tinggi. Bahkan perantau banyak yang mengupayakan pulang kampung saat maulid. Mereka menyebutnya pulang malapeh niat."Uniknya, orang Padang Pariaman memperingati maulid bisa sebelas bulan. Kalau tak ada Ramadhan,  niscaya bisa sepanjang tahun orang merayakannya di daerah ini," ujar menantu Anas Malik itu. (zul)

 

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini