JAKARTA – Polemik tentang lokasi pembangunan kilang gas abadi Blok Masela di Maluku, yang sempat membuat gaduh pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, oleh dia pembantunya yakni Menko Maritim Rizal Ramli dan Menteri ESDM Sudirman Said, terjawab sudah. Presiden Jokowi atas pertimbangan dan masukan serta saran dari berbagai pihak, akhirnya memutuskan proyek Blok Masela akan dibangun di darat.
Keputusan ini pun disambut gembira berbagai elemen masyarakat Maluku dan mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi dan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya, Dr. Rizal Ramli.
“Kami berterima kasih untuk Presiden dan Menko Maritim Bapak Rizal Ramli, karena mendengar keinginan masyarakat Maluku. Ini bukan hanya bagus untuk kemakmuran Maluku, tapi bagi seluruh Indonesia,” kata Engelina, Direktur Archipelago Solidarity Foundation kepada wartawan di Jakarta, Rabu (23/3).
Menurut Engelina keputusan tersebut juga sejalan dengan pasal 33 UUD 1945. Industri Migas tidak boleh hanya hitung untung-rugi, tetapi juga manfaat bagi rakyat.
Tokoh Maluku Barat Daya, Prof. A. Watloly mengatakan, pihaknya dan semua rakyat di Maluku menyambut gembira keputusan Presiden. Untuk itu, Watloly berterima kasih kepada Presiden Jokowi dan semua jajaran menteri, terutama Menko Rizal Ramli yang terkadang sangat lugas.
“Beliau (Menko Rizal Ramli) itu bukan kasar, tetapi membahasakan suara hati kami di sini dan rakyat di sini,” ujarnya.
Sebelumnya Presiden Jokowi menegaskan kalau Blok Masela merupakan proyek jangka panjang tidak hanya 10 tahun, 15 tahun tapi proyek sangat panjang yang menyangkut ratusan triliun rupiah, oleh sebab itu dari kalkulasi dari perhitungan dari pertimbangan-pertimbangan yang sudah saya hitung kita putuskan dibangun di darat.
Jokowi juga menjelaskan pertimbangan mengapa proyek Blok Masela dibangun di Darat. Pertama yakni bahwa pemerintah ingin ekonomi daerah dan ekonomi nasional terimbas dari pembangunan Blok Masela.
“Yang kedua, pembangunan wilayah atau regional development yang diharapkan juga terkena dampak pembangunan proyek besar Masela,” tuturnya.
Jokowi pun mengatakan, keputusan ini nantinya akan langsung ditindaklanjuti oleh Menteri ESDM dan SKK Migas. “Keputusan ini akan ditindaklanjuti oleh Menteri ESDM dan SKK Migas,” katanya. (Ery Satria)