Ramadhan dan Lebaran 2019, Kementan Pastikan Stok Pangan Aman

×

Ramadhan dan Lebaran 2019, Kementan Pastikan Stok Pangan Aman

Bagikan berita
Ramadhan dan Lebaran 2019, Kementan Pastikan Stok Pangan Aman
Ramadhan dan Lebaran 2019, Kementan Pastikan Stok Pangan Aman

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok pangan aman jelang Ramadan tahun ini. Selain itu, harga pangan juga dipastikan tidak akan menekan konsumen.Demikian disampaikan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 yang diselenggarakan di Kementerian Komunikasi dan Informatika, beberapa waktu lalu di Jakarta.

Menurut Agung, pihaknya telah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga lain sehingga keberadaan pangan di pasar aman terkendali.Menurut Agung, Ramadhan dan Lebaran adalah peristiwa rutin yang sudah diprediksi. Krena itu, untuk lada, stok Kementan telah menyiapkannya empat hingga enam bulan sebelumnya.

Kementan bekerja sama dengan kementerian terkait. Misalkan Kementerian Perdagangan, (Perum) Bulog, kemudian PD Pasar Jaya, pemerintah daerah, untuk bersama-sama bagaimana pengamanan survei sebelum-saat Ramadan dan jelang Hari Raya Idul Fitri.Selain itu, Kementan juga berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) demi kelancaran angkutan logistik saat bulan puasa.

Bentuk kerja sama antar instansi pemerintah ini disebutnya akan disetujui melalui Rapat Koordinasi di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.Dengan begitu, harga jualnya pun dapat dipastikan bakal tergolong stabil. "Insya Allah stabil, tidak sampai menekan konsumen. Kami harapkan juga tidak sampai merugikan produsen," tukasnya.

"Perlu saya sampaikan, tahun ini tidak ada gejolak harga yang berlebihan. Sempet naik sedikit untuk komoditas cabai diApril, karena belum panen. Tapi Mei ini sudah panen. Di Tuban saya ketemu petani, harganya cuma Rp3 ribu. Kan kasihan petani, karena itu saya minta dibeli Rp8 ribu," katanya.Selanjutnya, terkait bawang putih Agung menyampaikan fakta bahwa 90 persen masih impor. "Karena itu, Kementan mewajibkan importir nanam," katanya.

Hadir dalam kesempatan antara lain, Sekjen Departemen Perdagangan Karyanto Suprih, dan Direktur Pengadaan Perum Bulog Bachtiar.Kegiatan FMB 9 juga bisa diikuti secara langsung di: www.fmb9.id, FMB9ID (Twitter), FMB9.ID (Instagram), FMB9.ID (Facebook), dan FMB9ID (Youtube). (Dudung)

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini