Oleh Khairul Jasmi
Malam telah menyungkup Semarang, Little Netherland itu, terasa asing. Duo perempuan Minangkabau, Rasuna Said dan Rasimah Ismail tiba di sana untuk ditahan di Penjara Boeloe yang sudah ada sejak 1894.
Juni 1933, tapi keduanya lupa hari apa sekarang. Yang mereka ingat, ribuan orang melepas pergi di Pelabuhan Emma Haven Padang pada 9 Juni 1933. Singa Podium ini dijatuhi hukuman penjara karena berbicara di depan umum. Hampir 3.000 orang hadir dalam sebuah rapat umum di Payakumbuh, mayoritas perempuan untuk mendengarkan pidato Rasuna Said. Ia dikenakan pasal 135, dilarang berbicara di depan umum. Kena jerat speek delict. Tak ada lagi pidato kemudian yang segegap gempita itu.
Bawa balita
Penjara itu dingin, jerujinya seperti mata elang. Lantai semennya, sedingin malam. Rasuna sudah berada dalam kamar kecil, dengan pintu dan engsel besi. Jeruji itu sekuat besi Bizantium.
Ia tak risau pada dirinya, tapi ia teramat sedih, akan bayinya yang lahir pada 2 Mei 1932 di Bukittinggi. Namanya, Auda Zachkya Duski. Ia masih kuat menyusu. Belum setahun. Bayi ia bawa ke Semarang.
Tadi ia dekap erat anaknya itu. Seerat yang ia bisa. Ia cium sepuasnya. Ibu muda berusia 23 tahun ini, baru saja menyusukannya, setelah itu ia serahkan pada seorang perempuannya yang menyertainya. Tak ia ucapkan: ibu masuk penjara Naik, demi memperjuangkan kemerdekaan.
Ia digiring ke dalam penjara berpintu lapis tiga. Tiap pintu pakai rantai, tiap rantai seolah suara anak-terjajah. Langkahnya satu-satu seolah hendak meninggalkan jejak sejarah.
Penjara ini ada ruangan agak besar semacam bangsal dan empat kamar untuk sendiri. Sebuah bilik kecil dengan dinding-dinding beton seperti penjara Alcatraz. Di sana ia ditahan. Sempit.
Dindingnya setebal 15 Cm, lengkung pintunya, dicongkel dengan apapun tak bisa. Di bilik tahanan inilah Rasuna Said sekarang. Di sekitar penjara ini, bukan little Netherland, tapi di luar kota. Semarang sekarang, adalah kota pelabuhan, dengan aktivitas perdagangan Belanda yang sibuk.
Di luar sana, di tepi kota jauh ini, bayinya sedang menangis. Ia tak tahu ibundanya sedang diarak peruntungan ke dalam penjara khusus perempuan.
Rasuna dan Rasimah, wanita yang ditakuti Belanda ini, adalah penghuni penjara Boeloe. Sudah 39 tahun penjara ini ada, tapi inilah baru ada “Singa” masuk.