[caption id="attachment_23305" align="alignnone" width="650"]
Ratna Japang. (*)[/caption]PADANG - Bagi masyarakat pecinta lagu Minang di era 1970-an dan 1980-an tentu belum lupa akan sosok Hj. Ratna Japang (61). Penyanyi Minang yang pernah populer di eranya itu, masih mengikuti perkembangan industri musik hingga kini.
Meski sudah sepuh, nenek dari satu cucu ini masih tetap ingin bernyanyi hingga akhir hayat. "Saya penyanyi Minang enam zaman, semasa era kepemimpinan Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono, serta Jokowi," ujar penyanyi yang pernah ngetop dengan nama aslinya, Ratna Japang.Sejumlah album Pop Minang pernah membawanya menjadi penyanyi selevel dengan penyanyi Yan Juneid, Zalmon. Album perdananya lahir pada tahun 1970-an, yakni Ketek Kaki Gadang Kapalo. Di album ini ia berduet dengan Yan Juneid. Album kedua, Gardan 58 juga berduet dengan Yan Juneid. Sedangkan album ketiga bertajuk Saribu Minang, di album tersebut ia berduet dengan Zalmon.
Kemudian, ia menyanyi solo di albumnya berjudul Cameh Batinggaan. Album ini dilempar ke pasaran pada 1996, selain itu juga terdapat album Minang-nya yang lain.Ratna Japang dalam perbincangannya dengan Singgalang di Padang, Senin (18/1), menuturkan, semasa aktif menjadi penyanyi dan albumnya meledak di tahun 1970-an, para fansnya sangat banyak. Jika ada promo album atau diundang menyanyi di sejumlah daerah ia dile-elukan para fansnya.
"Undangan untuk manggung terus mengalir. Duet sering sama Yan Juneid. Kami sering manggung bersama, dan kerap pula diundang menyanyi di luar daerah," kata pemilik suaran sopran tersebut."Karena sempat ngetop, ada juga orangtua di Sumbar yang memberikan nama anaknya, Ratna Japang, ha ha ha ha ha. Padahal nama belakang saya Japang itu adalah nama ayah saya."Menyoal prestasi, Ratna Japang memang jawaranya festival menyanyi. Prestasinya, antara lain juara 1 pop singer Padang (1970), juara I Bintang Radio Sumbar (1972), juara 3 lagu Melayu se-Sumatera (1972),juara 1 Bintang Radio Minang Modern Sumbar (1974), juara 2 Festival Gamad se-Kota Padang (1977), juara umum lagu kenangan (1991).Apa aktivitas pensiunan Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Sumbar ini? "Sebagai nenek mengasuh cucu, masih menyanyi. Tapi sekarang ini menyanyi untuk acara keluarga-sahabat, serta mengikuti kegiatan sosial di Komplek Perumahan Pemda Limau Manis, tempat saya tinggal," tuturnya. (soesilo ap)
Editor : Eriandi, S.Sos
