[caption id="attachment_72335" align="alignnone" width="550"]
Ratna Sarumpaet (antara)[/caption]JAKARTA - Sekali berbohong akan diikuti kebohongan berikutnya. Begitulah gambaran Ratna Sarumpaet ketika mengakui hoaks penganiayaan yang dibuatnya.
Ratna mengatakan, awalnya dirinya berbohong hanya di lingkungan keluarganya, yang melihat wajahnya bengkak. Kepada anaknya, ia pun berbohong kalau dirinya dianiaya orang, dan tanpa disadari kalau jawaban tersebut terus dikorek.Aktivis perempuan itu pun terjebak dalam sebuah kebodohan. Sebab, jawabannya yang dibuatnya itu terus meluas dan ramai diperbincangan khalayak. Padahal, awalnya itu hanya tak ingin diketahui keluarganya sedang melakukan sedot lemak di pipi.
"Jawaban itu terus dikorek, dan saya tak pernah membayangkan akan terjebak kebodohan ini, dan saya terus menutup rapat akan kebenaran pada anak-anak saya," ujarnya saat jumpa pers di kediamannya, Jakarta Selatan, Rabu (3/10).Diwartakan okezone, informasi penganiayaan Ratna Sarumpaet awalnya beredar pada Selasa 2 Oktober 2018. Berdmula dari foto yang menunjukan wajahnya penuh lebam, dan informasi menyebutkan dirinya dipukuli orang di Bandung.
Bahkan, banyak tokoh ikut mengomentari dan mengecam aksi tersebut bila benar terjadi. Termasuk calon presiden Prabowo Subianto yang menegaskan, akan membantu mengusut kasus tersebut sampai ke akar-akarnya.Ratna diketahui saat ini juga menjadi salah satu anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno di Pilpres 2019. (aci)
