PADANG - Banyak menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW, Calon Wakil Gubernur nomor urut 1, Ali Mukhni selalu mengajak masyarakat untuk menjadikan maulid sebagai momen kebangkitan Sumbar. Paslon berjuluk MUALIM itu yakin bahwa maulid adalah momen tepat untuk menjadikan Sumbar Berkah dan Sejahtera.Bertempat di Pondok Pesantren Madrasah Tarbiyah Islamiyah, Batang Kabung Ganting, Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat, Jum’at (30/10), Ali tak lupa untuk mengingatkan pentingnya rasa cinta kepada baginda Nabi Muhammad SAW dalam menjalani kehidupan. Ia pun menegaskan bahwa kecintaan terhadap Rasulullah juga mesti menjadi landasan dalam membangun Sumbar.
“Rasulullah sebagai usawatun hasanah telah memberikan keteladanan yang sempurna dalam banyak lini kehidupan.Sehinga, kalau kita teladani dan maknai kehidupannya dengan sungguh-sungguh insya Allah ini akan jadi momen kebangkitan Sumbar,” Bupati Padang Pariaman tersebut.
Buya Haji Idris Tuanku Mudo (80), Ulama Koto Tangah sekaligus pengasuh Ponpes Tarbiyah Islamiyah mengatakan, ia sepakat dengan apa yang disampaikan oleh Ali Mukhni. Sehingga, ajakan Ali untuk menjadikan maulid sebagai momentum kebangkitan adalah langkay perlu diapresiasi.“Pasangan ini punya niat yang baik. Menjadikan maulid sebagai momentum kebangkitan Sumbar adalah langkah yang didasari kecintaan pada baginda Nabi. Oleh karena itu, saya dukung mereka agar syiar Islam di Sumbar semakin baik,” ujarnya.
Selain itu bagi lelaki yang akrab di sapa Buya Idris itu, sosok Ali Mukhni merupakan sosok yang peduli terhadap kondisi pondok pesantren. Baginya apa yang dilakukan pasangan ini terhadap pendidikan dan pengajaran Islam tak perlu lagi diragukan.Baginya pasangan MUALIM merupakan calon pemimpin yang telah membuktikan kerja nyata dan kontribusinya bagi Sumbar, termasuk juga bagi pesantren. Ia menambahkan sudah saatnya Sumbar mendapatkan pemimpin yang peduli pada syiar Islam.Ia pun mengatakan, mustahil membangun keislaman di Sumbar tanpa melibatkan pesantren. Sebab banyak refensi keislaman yang dijaga dan terawat melalui pesantren. (Zal)
Editor : Eriandi
