JAKARTA – Dua pemain Sinetron ‘Pernikahan Palsu’, Refal Hady dan Rionaldo Stochorst berbagi cerita soal perannya di sinetron terbaru SCTV.
Refal Hady, aktor yang sebelumnya lebih sering bermain layar lebar, mengaku tertarik bermain sinetron jadi tantangan baru buat dia. Salah satu yang terasa sangat berbeda adalah proses penggarapan sinetron yang terasa lebih cepat dibanding penggarapan film.
“Proses sinetron berlangsung cepat. Beda dengan film yang pemainnya punya banyak waktu untuk pendalaman karakter dan naskah,” kata Refal dalam wawancara virtual, Kamis (10/3) lalu.
Hal ini pun, kata Refal, membuatnya harus mengatur waktu agar setiap aktivitas syuting bisa berjalan sesuai jadwal.
“Sampai soal tidur pun aku mesti me-manage waktu. Sulit tapi aku berkomitmen,” kata aktor yang membintangi Film Galih dan Ratna ini.
Menurut Refal, sinetron Pernikahan Palsu yang dia bintangi kali ini merupakan cerita yang banyak arti. Dia mengaku di sinetron ini banyak hal yang terjadi, ada soal percintaan, keluarga, pekerjaan, dan persahabatan.
“Pokoknya Pernikahan Palsu ini menyangkut banyak hal. Kalau peran aku disini adalah sosok yang membawa dendam, emosi yang tertahan dan pikiran yang kalut. Aku jarang dapat peran seperti ini. Bukan hanya drama,” ulasnya.
Sementara itu, Rionaldo yang sudah malang melintang di dunia sinetron mengaku tidak merasa bosan garis bermain dari satu judul ke judul lainnya.
Menurutnya, kebosanan bisa hilang karena di sinetron-sinetron yang dia mainkan selalu ada hal yang bisa digali. Baik itu soal akting, karakter atau naskah yang mesti dia mainkan.
Rionaldo pun mengaku di sinetron kali ini dengan proses striping, para pemain dituntut cepat. Bagaimanapun keadaan, pemain harus action.
“Dulu, tayang sekali seminggu sekali , dan pemain banyak waktu. Sekarang dituntut cepat,” kata aktor kelahiran Pontianak, 24 April 1982 ini.
Rionaldo pun mengaku selain menjadi aktor, dia pun ada keinginan menjadi sutradara, tapi melihat kerja sutradara yang ribet dan harus mampu mengatur semua pemain dan kru, Rio pun mengaku belum mampu untuk melakukan hal itu.
“Jadi sutradara kayaknya ribet banget. Kepala belum sanggup,” ungkapnya.
Dari setiap naskah yang pernah dia mainkan, Rionaldo pun mengaku tidak takut naskah tersebut terjadi di kehidupan nyatanya.
“Ya, tidak perlu takut. Sampai sekarang memang di kehidupan nyata pun tidak dipengaruhi oleh skenario yang pernah dimainkan,” pungkasnya. (Wahyu)