REKAM JEJAK MULYADI DI 50 KOTA; Inspirator yang Memberi Bukti

×

REKAM JEJAK MULYADI DI 50 KOTA; Inspirator yang Memberi Bukti

Bagikan berita
Foto REKAM JEJAK MULYADI DI 50 KOTA; Inspirator yang Memberi Bukti
Foto REKAM JEJAK MULYADI DI 50 KOTA; Inspirator yang Memberi Bukti

[caption id="attachment_76623" align="alignnone" width="640"] Mulyadi di Limapuluh Kota. (*)[/caption]SARILAMAK – Sulit bagi Syafrizal (50) dan ratusan masyarakat Jorong Batu Bawuak, Nagari Sungai Rimbang, Kecamatan Suliki, Limapuluh Kota, untuk melupakan nama seorang Mulyadi, anggota DPR asal dapil Sumbar II.

Soalnya, lewat tangan dingin politisi Demokrat ini, kampung yang sejak 2001 tak pernah lagi dimasuki kendaraan roda empat, karena jembatan gantung kayu di kawasan Pondom (akses satu-satunya menuju pusat Jorong Batu Bawuak,-red) ambruk dihantam air bah, kembali dibangun pemerintah pada 2013.Pembangunan ulang jembatan Pondom, Batu Bawuak, Sungai Rimbang ini, tuntas Desember 2013 menggunakan anggaran Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP), salah satu program prorakyat. Satu paket PPIP, dianggarkan di APBN senilai Rp250 juta.

Menurut Wendi Chandra Dt Marajo, Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Sungai Rimbang, yang juga anggota DPRD Limapuluh Kota dari Fraksi Demokrat, pembangunan jembatan semi permanen melalui PPIP, berhasil mendongkrak partisipasi masyarakat.“Anggaran Rp250 juta yang diperjuangkan Mulyadi di DPR ditambah swadaya masyarakat, menjadi Rp450 juta sehingga, di tahun itu (2013), dibangun jembatan semi permanen dengan panjang 26 meter dan lebar 3,5 meter,” sebut Wendi, di Sungai Rimbang.

Pembangunan jembatan Batu Bawuak, dianggap paling fenomenal dan dikenang sepanjang masa oleh warga sekitar. Sulit warga sekitar untuk melupakan sosok Mulyadi.Diakui Wendi, selain di Batu Bawuak, hampir seluruh nagari di Kecamatan Suliki plus dua kecamatan lain di daerah pemilihannya masing-masing Gunuang Omeh dan Bukit Barisan, mendapatkan jatah proyek PPIP mencapai 21 paket. Jika diuangkan, anggarannya Rp2,75 miliar.

Catatan Dinas PU setempat plus DPC Demokrat Limapuluh Kota, sejak 2011 hingga 2014, total jumlah proyek PPIP di kabupaten yang merupakan daerah perbatasan Sumbar-Riau tersebut mencapai 400 titik. Program PPIP, tambah Wendi, sangat membantu rakyat.Selain di Batu Bawuak, proyek PPIP yang tak kalah suksesnya, dirasakan warga Jorong Botuang, Nagari Kurai. Di sini, sepanjang 1,4 kilometer akses jalan yang semula bak kubangan kerbau, mulus lancar setelah dirabat beton menggunakan anggaran PPIP. Begitu juga di Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Lareh Sago Halaban serta Luhak.  

Di Kecamatan Lareh Sago Halaban, proyek PPIP sejak 2011-2014, benar-benar dirasakan dampaknya oleh masyarakat.“Kami bangga punya seorang Pak Mulyadi. Wakil rakyat yang peduli pembangunan,” sebut anggota DPRD Sumbar Darman Sahladi yang ketika proyek PPIP dikucurkan, Darman menjadi Ketua DPRD Limapuluh Kota.

Tak heran, setiap melakukan kunjungan kerja dan diskusi dengan rakyat dalam kapasitas Ketua DPRD itu, nama sosok  Mulyadi tidak asing bagi rakyat.“Beruntung kami punya wakil rakyat sekaliber Pak Mulyadi. Berjuang total di Senayan untuk menggaet ‘kue pembangunan’ untuk Sumbar dan kini juga menjadi leader di Partai Demokrat Sumbar," sebut Darman.

Proyek PPIP juga sukses besar di Kecamatan Harau, Guguak, Mungka, Akabiluru, Payakumbuh, Pangkalan serta Kapur IX. “Kami berharap, Pak Mulyadi terpilih lagi jadi wakil rakyat Sumbar di Senayan,” ujar Fajar, warga Guguak.Menurut masyarakat akar rumput, kakok tangan Mulyadi selama di Komisi V DPR hingga sekarang di Komisi VII DPR, sudah tak diragukan lagi. “Kalau bukan Pak Mulyadi yang memperjuangkan tambahan anggaran proyek Kelok Sembilan, mungkin jembatan kebanggaan ranah minang itu tak tuntas sampai sekarang,” sebut seorang perantau Limapuluh Kota di Pekanbaru.

Mulyadi sudah berbuat besar demi kemajuan Sumbar. Dalam kapasitasnya sebagai Wakil Ketua Komisi V DPR pada periode 2009-2014, banyak usaha Mulyadi untuk ‘mengalirkan’ dana pusat ke daerah pemilihannya, termasuk Limapuluh Kota.Salah satunya adalah PPIP dengan leading sektornya Kementerian Pekerjaan Umum. Kementerian ini, termasuk mitra kerja Komisi V DPR. Sejak 2011 hingga 2014, di Limapuluh Kota setidaknya diluncurkan 257 paket PPIP. Rinciannya 2010 12 paket, 2011 (38), 2012 (57), 2013 (125) dan 2014 sebanyak 25 paket. Belum lagi program prorakyat lainnya.

257 paket PPIP tersebut berarti total dananya mencapai Rp64 miliar. Belum lagi anggaran  untuk jalan Maek, Gurun-Kumbang Balambak-Hulu Aia, Pangkalan-Gelugur, Kelok 9 dan lainnya yang totalnya mencapai triliun. (pepen) 

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini