[caption id="attachment_10173" align="alignnone" width="451"]
Kelok Sembilan (antara foto)[/caption]SARILAMAK -Sejumlah pihak meminta, rencana relokasi pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang fly over Kelok Sembilan, Harau, Limapuluh Kota tidak perlu ditunda-tunda lagi.
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit memastikan, relokasi pedagang akan dibangun permanen. Sebelumnya, Wakil Bupati Ferizal Ridwan meminta hal ini ditinjau dulu. Bahkan, Ferizal meminta, relokasi pedagang dilakukan usai Lebaran saja."Ingat, ini (pemindahan pedagang,-red), soal kemanusiaan. Kita akan dukung relokasi tersebut," kata Direktur Lalu Lintas Polda Sumbar Kombes Singgamata dan Kapolres 50 Kota AKBP Haris Hadis, beberapa waktu lalu.
Dir Lantas Singgamata sebelumnya menyebut ke Singgalang, pedagang kaki lima di sepanjang fly over Kelok Sembilan rentan menjadi korban kecelakaan. Hasil analisa dan evaluasi Lalu Lintas Polri menyebut, jika terjadi kecelakaan, korban di sepanjang fly over bisa lebih tragis ketimbang kecelakaan di tanjakan emen.Wagub Nasrul Abit yang sudah sejak lama memimpin wacana relokasi PKL ini mengaku kaget, atas pernyataan Wabup Ferizal Ridwan.
“Kemarin ada informasi bahwa Wakil Bupati menolak pemindahan tersebut, Pemprov akan meninjau lokasi PKL dan kita berharap Wabup bisa bersama-sama dengan tim penertiban ini karena kita mencari solusi yang terbaik bagi Limapuluh Kota,”ujar Nasrul AbitDisebutkan Wagub, Pemprov menginginkan pariwisata Limapuluh Kota berjalan dengan baik terutama Kelok Sambilan bersih dari pedagang kaki lima.“Kita juga tidak menginginkan PKL dirugikan dalam penertiban tersebut, ini hanya sementara dan selanjutnya tempat relokasi tersebut akan dipermanenkan, mudah-mudahan 2020 tempat tersebut sudah bisa ditempati PKL,” ujar Nasrul AbitLebih lanjut, Nasrul juga mengungkapkan Polda Sumbar akan memasang CCTV di atas flyover untuk memantau pengendara yang berhenti di atas flyover.
Sebelumnya beberapa waktu yang lalu, Wakil Bupati Limapuluh Kota mengungkapkan bahwa rencana relokasi PKL oleh Pemprov Sumbar terkesan tergesa-gesa dan tidak melakukan pembinaan terlebih dahulu kepada pedagang. (bayu)
Editor : Eriandi, S.Sos
