[caption id="attachment_4578" align="alignnone" width="650"]
Ilustrasi (net)[/caption]BUKITTINGGI - Setelah sepekan buron, AY (17) tersangka perampokan nenek kandungnya ditangkap di rumah temannya di Baso, Agam.
Kapolres Bukittinggi, AKBP Tri Wahyudi melalui Kasat Reskrim, AKP Joko Hendro Lesmono, Kamis (1/9) menyebutkan, remaja itu mengakui semua perbuatannya.Aksi tersebut dilakukan AY bersama rekannya AP (17) dengan korban neneknya
Suryati (78) di parak Kopi, Kelurahan kayu Kubu, Kecamatan Guguak Panjang, Bukittinggi pada Selasa (23/8) sekitar pukul 21.00 WIB.Menurut penuturan korban di Unit PPA Satreskrim Polres Bukittinggi, sebelum kejadian, AY dan AP meminjam gergaji ke neneknya. Selain tinggal berdekatan, cucunya juga sudah biasa ke sana.
Namun kali ini niatnya sudah lain. Ketika mengembalikan gergaji tersebut itu, dua pelaku santai dulu ruang tamu rumah korban. Neneknya membiarkan dan tidak ada rasa curiga.Korban pergi ke ruang keluarga untuk menonton televisi. Tapi, baru masuk ke ruang itu, AY membekab mulut neneknya dari belakang. Kemudian, temannya memukul korban hingga tidak sadarkan diri. Korban baru siuman Rabu (24/8) pukul 01.00 WIB.Saat itu kepalanya berdarah dan badannya lemah. Ia berusaha merangkak menjangkau telepon rumah untuk menghubungi anaknya, Yasmita yang juga orangtua AY. Selanjutnya Yasmita menghubungi saudaranya Rinaldi.Setelah mendengar penuturan korban, kalau ibunya menjadi korban perampokan keponakannya, dia melaporkan kejadian itu ke Polres Bukittinggi. Tersangka dan rekannya membawa kabur uang Rp8 juta yang disimpan di bawah tempat tidur korban.(yanti)
Editor : Eriandi, S.Sos
