JAKARTA – Ancaman resesi ekonomi Indonesia sudah ada di depan mata karena diprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2020 negatif. Sebelumnya, negeri tetangga, Singapura telah memastikan perekonomiannya mengalami resesi setelah mencatatkan pertumbuhan negatif pada dua kuartal berturut-turut.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, jika Indonesia mengalami resesi ekonomi akibat pandemi, yang pertama kali harus diselamatkan adalah daya beli masyarakat.
“Pemerintah harus di semua level pelaksana teknis harus memastikan bantuan sosial setidaknya cair 80-90 persen pada kuartal III. Kemudian, mempersiapkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebagai buffer apabila sektor manufaktur lakukan gelombang PHK berikutnya,” ujar Bhima saat dihubungi, Minggu (19/7).
“Ada 60 juta unit UMKM di Indonesia, jumlah stimulusnya harus ditambah. Misalnya ada subsidi internet untuk UMKM, subsidi APD protokol kesehatan, hingga pemberian modal kerja,” kata dia kepada inews.id.
“Mereka harus survive dengan manfaatkan akses internet seluasnya, dan berikan bantuan UMKM yang masuk dalam platform digital. Di Malaysia bahkan ada subsidi belanja online dari pemerintahnya. Harusnya kita bisa misalnya lewat diskon ongkos kirim lewat PT Pos, tinggal suntik PMN, selesai,” ucap Bhima. (gv)