JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli menyebut, Bank Indonesia (BI) tidak mendukung pemerintah dalam menjaga pertumbuhan ekonomi.
Menurutnya, hal itu terlihat dari sikap BI yang sangat alot untuk menurunkan suku bunga meski memiliki ruang untuk itu. Namun menurut pandangannya, BI terlalu mengkhawatirkan keluarnya dana modal asing (capital autflow).
“BI terlalu konservatif, takut terjadi capital outflow (dana asing keluar), tapi mengorbankan pertumbuhan ekonomi,” ucapnya di Hotel Mulia Jakarta, Jumat (15/1).
Menurut Rizal dengan tingkat inflasi 3,35 saat ini, seharusnya BI bisa menurunkan suku bunga lebih dari 25 basis poin. Jika diturunkan lebih dari itu, dia meyakini pertumbuhan ekonomi akan melebihi target yang telah ditetapkan.
“Diperlukan kebijakan bunga yang lebih masuk akal, sehingga ini bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi menjadi 5,3 persen,” tutur Rizal.
Sekadar informasi, setelah menahan hampir satu tahun, BI telah memutuskan untuk menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 7,25 persen, dengan suku bunga deposit facility 5,25 persen dan lending facility pada level 7,75 persen.(aci)
