Rupiah Rp13.900 per USD, BI Paparkan Masih Punya Peluang Menguat

×

Rupiah Rp13.900 per USD, BI Paparkan Masih Punya Peluang Menguat

Bagikan berita
Rupiah Rp13.900 per USD, BI Paparkan Masih Punya Peluang Menguat
Rupiah Rp13.900 per USD, BI Paparkan Masih Punya Peluang Menguat

[caption id="attachment_11407" align="alignnone" width="650"] Bank Indonesia (net)[/caption]JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyebut Rupiah masih memiliki peluang untuk kembali menguat terhadap Dolar Amerika Serikat (AS). Bank sentral mencatat dari awal tahun hingga dua sampai tiga hari lalu, mata uang Garuda telah terdepresiasi hingga 2,23%.

Direktur Departemen Pengelolaan Moneter BI Rahmatullah mengatakan, peluang Rupiah untuk balik arah menguat (rebound) disebabkan sifat pasar yang sangat fluktuatif. Adapun saat ini sentimen yang paling berpengaruh adalah sentimen global."Bisa saja (rebound), namanya juga nilai tukar dan yield itu bergerak sangat fluktuatif artinya bisa naik bisa turun," ujarnya di Kantor Bank Indonesia, Jakarta, Senin (23/4/2018).

Dia menjelaskan, pasar melakukan antisipasi atas kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat The Fed yang diyakini akan lebih agresif. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan, The Fed mengeluarkan pernyataan yang mengurangi gejolak dan kekhawatiran di pasar global."Bisa saja ke depan ada statement yang lebih dowfish," kata dia.

Di samping itu, Rahmatullah menilai, kekhawatiran perang dagang juga sudah mereda bisa kembali bergejolak. Dengan demikian, The Fed akan kembali mempertimbangkan untuk menahan suku bunga.Di sisi lain, meskipun yield treasury AS terus meningkat tapi belum mencapai level 3%, di mana kemungkinan, angka tersebut juga kembali turun.

"Kita kan sudah melihat beberapa kali yield-nya sudah mau naik 3% tapi turun lagi, Dolar AS yang tadi menguat kemudian turun lagi. Jadi ini bisa sangat terbuka kemungkinan bahwa Dolar AS secara global kemudian akan kembali koreksi,kemudain yieldnya tidak jadi tembus 3%," kata dia.Sementara itu, lanjut dia, Indonesia masih memiliki fundamental perekonomian yang kuat. Apalagi, baru saja lembaga pemeringkat internasioal Moodys Investor Service (Moodys) kembali menaikkan rating utang Indonesia. Dalam riset terbarunya, peringkat Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia naik dari Baa3/Outlook Positif menjadi Baa2/Outlook Stabil.

Sekadar informasi, mengutip dari Bloomberg pada Senin sore pukul 17.30 Rupiah pada perdagangan spot exchange melemah 83 poin (0,59%) ke level Rp13.975. Rupiah diperdagangankan pada rentang Rp13.886- Rp13.982. (aci)

 

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini