Rusia Invansi Ukraina: Mungkinkan Awal PD III?

×

Rusia Invansi Ukraina: Mungkinkan Awal PD III?

Bagikan berita
Rusia Invansi Ukraina: Mungkinkan Awal PD  III?
Rusia Invansi Ukraina: Mungkinkan Awal PD III?

Azwar AnandaPada Minggu pertama bulan Desember 2021, Rusia menggelar 90.000 pasukan disepanjang perbatasan antara Rusia dan Ukraina lengkap dengan segala peralatan tempur darat, lau dan udara. Seandainya Uni Soviet menyerang dan menginvasi Ukraina, para tokoh dunia terutama dari Uni Eropa serta Amerika serikat berpendapat akan terjadi peperangan yang eskalasi lebih dahsyat dari perang dunia II dan para tokoh dunia juga tidak mengesampingkan terjadi perang dunia III.

Hal ini sesuai dengan ancaman yang disampaikan oleh menteri pertahahan Rusia yang mengatakan bahwa peluru kendali super cepat milik Rusia dengan hulu ledak nuklirnya mampu menghancurkan Inggris Raya dalam tempo dua puluh menit. Hal ni juga dijawab oleh Menteri Pertahanan Inggris. Inggris dan sekutunya juga punya kemampuan untuk mengahancurkan lawan-lawannya dalam waktu singkat.Ancaman tersebut dilakasanakan oleh Presiden Putin, tepat pukul 6.00 pagi waktu Moskow tanggal 24 Februari 2022, Putin memerintahkan pasukan yang telah digelar di sepanjang perbatan Ukraina timur untuk menyerang dan menginvansi negara bagian Lugansk dan Donetsk yang dihuni oleh etnis Rusia. Serangan darat dan udara dilangsungkan dan menurut berita terakhir, ledakan besarpun sudah mulai terjadi di ibukota Ukraina, Kiev.

Ada sederet pertanyaan yang sangat penting untuk didiskusikan. Pertama, mengapa Rusia dan Putin begitu ngotot ingin mengivansi Ukraina?; Kedua, apakah perang akan menjadi awal perang Dunia ke III. Mari kita analisis satu persatu, pertanyaan-pertanyaan yang sangat menarik ini.Rusia dengan rezim pemerintahan yang dipimpin oleh Putin, nekat dan ingin menginvansi Ukraina, karena Ukraina menagajukan permohonan resmi ingin menjadi anggota NATO. Hal ini merupakan ancaman langsung bagi keselamatan negara Rusia, karena hal ini gangguan dan ancaman langsung terhadap kepentingan nasional Rusia dengan skala vital. Perbuatan Ukraina yang mengajukan permohonan resmi menjadi anggota NATO dinilai oleh pemimpin Rusia, adalah perbuatan yang sangat sia-sia yang dilakukan oleh Preseiden Zelensky dari Ukraina. Seandainya Ukraina menjadi anggota Nato, maka “muncuang” senjata nuklir blok barat dan Ukraina serta senjata lainya akan langsung menghujam kota Moskow, ibu kota Rusia, lambang kedaulatan dan harga diri bangsa dan negara Federasi Rusia.

Maka hal wajar, ketika kepentingan nasional sebuah negara dalam skala vital sebuah negara diganggu, diancam dan mengancam kelangsungan hidup sebuah negara, maka pilihan yang diambil adalah mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjamin tegaknya kedaultan dan marwah sebuah negara. Hal ini, hampir sama dengan yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy 1963, yang mengancam akan menenggelamkan Kuba, kalau hulu ledak senjata nuklir USSR Soviet tidak dipindahkan dari Kuba, dalam waktu 1x24 Jam. Presiden Kruschev, waktu itu mundur dan bersedia memindahkan hulu ledak nklir tersebut, itu terjadi tahuan 1963 waktu perang dingin (Cold War). Kasusnya mirip, kalau Kuba punya hulu ledak nuklir, sama dengan “muncoang” senjata Soviet Rusia sampai di Miami- Florida dan Washington.Kedua, apakah invasi ini akan menjadi awal perang dunia ke-3. Penulis berpendapat semuanya bisa terjadi. Pertama, kita bisa menyimpulkan hal ini hanya “gertak” Putin dan Rusia untuk mendapatkan jaminan kemanan Rusia dari Nato dan memaksa Ukraina membatalkan permohonannya menjadi anggota NATO. Hal ini sebenarnya sejalan dengan tuntutan Putin dalam banyak dialog sebelum tanggal 24 Februari 2022. Putin meminta Ukraina membatalkan permohonan dan Nato memberi jaminan keamanan bagi Rusia, Dua tuntutan itu ditolak oleh pihak Ukraina dan pihak barat yang mendukung Ukraina.

Analisis lain dapat dikemukakan, untuk terjadinya perang dunia ke III, tidak didukung oleh kenyataan dan kemampuan pertahanan negara dunia yang merata. Hukum internasional megajarkan “Civis Pacem Parra Bellum” kalau ingin damai siapkan diri untuk perang. Kalau kita lihat negara sekeliling Ukraina dan Rusia, di bagian barat berbatasan dengan negara Nato yang didukung oleh USA dan Canada. Pertahanan mereka relatif seimbang dengan apa yang dimiliki oleh Rusia. Bahkan kalau Nato bersatu, kemampun pertahanan mereka” mungkin” bisa mengalahkan Rusia. Di selatan ada Jepang dan Korea Selatan. Dua negara ini juga negara kuat dan merupakan sekutu tradisional dari USA. Jadi dari perimbangan kekuatan militer, analisis kita perang duia ke 3 kecil sekali kemungkinan terjadi.Kemudian secara ekonomi, politik dan komunikasi, dunia semakin kecil, interkoneksi ekonomi, manusia, barang dan jasa pada kini terjadi dengan banyak negara yang berbeda ideologi dan kepentingan. Sangat sulit bagi sebuah negara untuk berperang dengan negara lain, kepentingan nasional negara zaman kini saling berkuli dan satu satu lain. Terakhir, UNO/PBB masih eksis dan berfungsi dengan baik, PBB adalah tempat dan forum bertemu secara netral bagi semua pihak yang bertikai. Lima anggota tetap DK PBB termasuk Rusia, bisa berunding dengan anggota lain untuk kemaman dunia. Semoga perang dunia tidak terjadi (AA24222).

Penulis dosen Universitas Negari Padang (pengamat pendidikan dan hubungan internasioal).

Editor : Eriandi
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini