Saat Korban KDRT Mencoba Bangkit dari Keterpurukan

×

Saat Korban KDRT Mencoba Bangkit dari Keterpurukan

Bagikan berita
Saat Korban KDRT Mencoba Bangkit dari Keterpurukan
Saat Korban KDRT Mencoba Bangkit dari Keterpurukan

[caption id="attachment_44907" align="alignnone" width="650"]Peserta pelatihan memasak sedang sibuk meramu aneka bahan yang disediakan panitia. Mereka merupakan perempuan rawan ekonomi dan korban kekerasan dalam rumah tangga. (Yuke) Peserta pelatihan memasak sedang sibuk meramu aneka bahan yang disediakan panitia. Mereka merupakan perempuan rawan ekonomi dan korban kekerasan dalam rumah tangga. (Yuke)[/caption] 

PADANG - Dewasa ini banyak kaum Hawa yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga. Rata-rata mmereka rawan ekonomi, hidup dengan segala keterbatasan. Tak banyak yang bisa mereka lakukan, untuk memperjuangakan haknya.Namun melalui program-program pemerintah sebagian dari mereka berusaha bangkit dari keterpurukan. Seperti halnya Sumirah, (35).

Dia merupakan salah satu korban KDRT. Hari-hari yang ia lalui begitu sulit. Suami sebagai pelindung, justru memperlakukannya dengan kasar. Hingga dia menderita lahir batin. Namun hari sulit yang dia lewati sedikit berubah tatkala dia bergabung dengan korban KDRT lain, saat mengikuti kegiatan yang diselenggakan pemerintah.Salah satunya Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPr-KB) Sumbar.

"Rasa sakit dan lelah saya sedikit berkurang saat berkumpul bersama teman senasib. Kalau di rumah bawaan saya murung saja. Tak ada kebahagiaan yang saya rasakan," sebutnya kepada Singgalang, saat mengikuti pelatihan memasak aneka makanan, berlokasi di SMKN 6 Padang, akhir pekan lalu.

Kekerasan yang dilakukan suaminya sudah berlangsung sejak lama. Hingga kini dia terus bertahan karena tak mampu menghidupi diri sendiri. Apalagi sekarang ini, biaya hidup makin tinggi."Saya sudah berulang kali mengajukan cerai tapi suami tetap tak mau. Kalau pun saya dicerai saya pun merasa gamang. Makanya saya lebih memilih bertahan hingga hari ini," sebutnya berbagi.

Ditambah pula dengan anak-anaknya yang butuh biaya pendidikan. Sedangkan dia hanya ibu rumah tangga yang tak punya kemampuan mencari nafkah."Andai saja saya bisa punya pendapatan sendiri , mungkin saya tidak akan lagi hidup dibahwan ancaman dan tekan seperti ini. Tapi, ini lah hidup saya, selalu mendapat kekerasan lahir batin dari suami sendiri," bebernya, sambil sesekali mengaduk masakan yang sedang dibuat bersama peserta pelatihan memasak lain.

Sumirah, seringkali ikut dalam berbagai pelatihan yang diselenggarakan sejumlah dinas. Kalau dia tak ditunjuk pihak lurah atau kecamatan, sekuat tenaga dia usahakan agar masuk dalam kegiatan tersebut. Tujuannya tidak lain, agar dia bisa berkumpul dan lepas dari tekanan dan kekerasan sang suami. Meski hanya sesaat dan dia masuk lagi dalam kungkungan pendamping hidupnya.Hari itu, Sumirah dan teman senasib dengannya tampak begitu sibuk. Mereka memasak aneka makanan yang sudah disiapkan resep dan bahan-bahan oleh panitia. Kesibukan mereka seolah melunturkan beban hidup yang ditanggung.

Ada yang tampak serius, ada yang tiap sebentar bertanya pada panitia bahan apa yang kurang atau bertanya sesama peserta dalam satu kelompok.

Satu harapan Sumirah bersama peserta lain yang juga korban KDRT dan perempuan rawan ekonomi, mereka ingin lepas dari belenggu kemiskinan dan kekerasan dari orang sekitar mereka."Setelah pelatihan ini saya berencana membuka usaha. Semoga ada jalan bagi saya untuk mendapatkan modal, ketika membuka usaha kecil-kecilan," ujarnya.

Ketua panitia Eri mengatakan, pelatihan yang dilaksanakan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas SDM perempuan dibidang ekonomi sehingga mampu meningkatkan kontribusi dan peran aktifnya dalam pembangunan. Selain itu, agar membuka dan memperluas kesempatan bagi kaum perempuan untuk mengembangkan potensi dirinya.Sementara, dilaksanakannya pelatihan di SMKN 6 Padang, karena sekolah yang berada di kawasan Jati Padang itu merupakan sekolah rujukan dalam melatih sejumlah keterampilan di Sumbar.

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini