Saat Omicron Merajalela, Kalang Kabut Hendak ke Kendari

×

Saat Omicron Merajalela, Kalang Kabut Hendak ke Kendari

Bagikan berita
Foto Saat Omicron Merajalela, Kalang Kabut Hendak ke Kendari
Foto Saat Omicron Merajalela, Kalang Kabut Hendak ke Kendari

Khairul JasmiSaya tiba di Kendari pada Senin (7/2) siang. Dari sini, via zoom saya mengikuti jumpa pers Forum Pemred dengan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin. Ia bicara omicron yang sedang menerjang-terjang Indonesia. Semua pihak, mestilah hati-hati. Demikian inti pesannya.

Dan Kendari saya lihat tenang-tenang saja, setenang teluknya-teluknya, sesepi rumah makannya. Lalu, malam telah jatuh di kota berpenduduk 350 ribu jiwa ini. Di kota jazirah Sulawesi itu, tetiba saya ingat, betapa sulitnya pada Ahad mencari tempat untuk antigen di Jakarta. Saya kalang-kabut. Semua rumah sakit tidak memberikan pelayanan. "Tutup antigen Pak, besok baru buka."Tatkala Omicron melonjak, tempat tes Covid-19 pada Ahad justru ditutup. Dunia memang terbalik-balik. Kenapa mesti tutup, bukankah pemerintah sudah keluar "urat lehernya" meminta agar diberikan pelayanan maksimal pada yang membutuhkan.

Ada rupanya. Gerai swasta tepi jalan, antrean panjang, tiba-tiba petugasnya berkata: pelayanan disetop dulu, sebab jaringan sedang eror. Saya dan semua calon pelanggannya yang sedang kecewa, diminta pindah ke puskesmas terdekat.Tak banyak yang mau, tapi saya mau dan dapat. Itu tadi, antre lagi. "Hanya antigen pak, PCR tidak bisa." Enam jam lebih kemudian, baru saya dikirimi hasil tes: negatif. Ini lebih lama dua kali lipat dari biasanya.Dan keesokannya pada Senin (7/2), saya terbang ke Kendari untuk acara Hari Pers Nasional (HPN) yang Presiden Jokowi memutuskan untuk tidak hadir, karena Omicron yang merebak. Acara digelar daring dan luring. Istilah-idtilah baru di musim wabah ini.

Perhatian saya tiba-tiba dicuri oleh kalimat ini: "Selalu Pakai Masker Nah!!!" saya lihat banyak baliho dengan foto Wakil Walikota Kendari, Siska Karina Imran, seorang perempuan cantik berjilbab, di baliho yang sama. Kenapa bukan Pak Wali ya? Seperti di Padang, atau wali dan wakilnya sekalian."Apa arti" Nah" dalam kalimat ini?" saya bertanya pada kasir rumah makan hidangan laut di rusuk Kendari, dengan memperlihatkan foto baliho tersebut.

"Oh itu Pak, Nah itu, Ayo," jawabnya.'Ayo pakai masker, begitu? "

" Benar, Pak"Sebentar tadi, Siska, petugas penerima tamu di hotel, senantiasa memakai masker, meski longgar, kadang hampir jatuh, sehingga hidungnya terbuka.

"Saya dari Padang, nah," kata saya pula. Ia tertawa, sebab saya salah memakai "nah."Lalu bagaimana kendari sekarang?

"Saat ini adanya enam kasus baru covid 19 di kota Kendari dan masih kita duga varian baru Omicron, namun kami belum bisa memastikan seluruh kasus Covid 19 yang menjalani perawatan di RSUD kota Kendari terkonfirmasi Omicron.” Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari drg. Rahminingrum di Kendari, Sabtu (5/2/2022), seperti dilansir rri.co.id.Hampir seribu wartawan telah berdatangan ke Kendari, tak seorang pun dari mereka yang tak takut kena Covid-19, namun tak semua yang taat protokol kesehatan. Saya membaca berita tentang bagaimana insan pers mesti menerapkan prokes saat rangkaian acara HPN. Gubernur Suktra Ali Mazi sudah mewanti-wanti, agar ketat prokes. Seketat apapun, itu bukan berita menarik, sekarang. Yang menarik: Seorang polwan cantik asal Manado yang diburu kesatuannya, terdeteksi berada di Kendari. Hehehe.

Lalu, saya mampir ke kafe yang sepi, sehabis menyantap kelapa muda, penjualnya tanpa prokes. Di kafe ini, tak ada sesiapaun kecuali saya, tak lama kemudian datang dua orang, duduk jauh dari saya. Musik barat disetel yang saya tak tahu lagu dan penyanyinya. Gelap bagi saya lagu-lagu seperti ini.Inilah kafe Papi's Mami's Coffee & Palekko, dengan meja-meja kayu warna maron serta kursi kayu berkaki dan bersandaran besi. Sebelum duduk, saya semprot dulu meja dan kursi dengan handsanitizer. Mana tahu ada virus.

Saya tahu, Kendari, bukanlah kota yang "menakutkan" karena Omicron. Ini dapat dipastikan, dari hasil jumpa pers dengan Pak Menteri Kesehatan tadi.Itu bukan jaminan, jika peserta HPN, lupa memakai masker atau masker kemarin dipakai lagi besoknya. Saya lalu mampir ke gerai Alfa Mart dan Indomeret. Ada jual masker, saya tak membeli itu, sebab punya. Yang saya beli, baterai untuk keperluan keyboard esternal telepon genggam saya.

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini