Safari Ramadhan Dibatalkan, Bagaimana Nasib Bantuan untuk Masjid?

×

Safari Ramadhan Dibatalkan, Bagaimana Nasib Bantuan untuk Masjid?

Bagikan berita
Foto Safari Ramadhan Dibatalkan, Bagaimana Nasib Bantuan untuk Masjid?
Foto Safari Ramadhan Dibatalkan, Bagaimana Nasib Bantuan untuk Masjid?

PADANG - Sebanyak 400 masjid yang rencananya menjadi objek kunjungan Pemprov Sumbar saat Safari Ramadhan tahun ini, tidak dapat dilaksanakan. Karena, Pemprov Sumbar resmi meniadakan Safari Ramadhan dampak wabah covid-19."Kita memang menyepakati hanya kunjungan ke masjid-masjid yang ditiadakan. Karena dengan kondisi seperti ini, tidak memungkinkan untuk mengikuti Safari Ramadhan, berkumpul banyak orang," sebut Kepala Biro Bina Mental dan Kesra Setdaprov Sumbar, Syaifulla, Minggu (5/4).

Dikatakannya, Safari Ramadhan tersebut adalah agenda rutin Pemprov Sumbar tiap tahun. Sejumlah tim mengunjungi masjid menerima aspirasi masyarakat.Selain itu, tim tersebut nantinya juga mengunjungi masjid sebagai tanda verifikasi vaktual untuk menyalurkan bantuan sosial (Bansos) untuk masjid. Tahun lalu, masing-masing masjid mendapatkan bantuan Rp10 juta satu masjid.

"Kita sudah alokasikan Rp6,4 miliar di APBD awal. Rencananya akan ditambah pada APBD perubahan menjadi total Rp7,6 miliar,"sebutnya.Diungkapkannya, saat ini Pemprov Sumbar akan memutuskan apakah hanya Safari Ramadhannya saja yang tidak ada, atau juga sekalian bansosnya juga tidak ada.

Karena, menurutnya jika hanya Safari Ramadhan saja tidak ada itu wajar. Namun dengan meniadakan bantuan, sementara masjid-masjid yang akan dikunjungi tersebut sudah masuk dalam daftar penerima bantuan dari tahun sebelumnya. Sudah by name-by address."Bisa juga nanti hanya safari ramadhan tidak ada, tapi bantuan tetap kita salurkan. Karena masjid-masjid tersebut tidak ada pemasukan saat ini. Dengan kondisi ekonomi masyarakat yang susah masjid menjadi tidak ada anggaran operasional. Inilah kita harapkan dapat membantu," ujarnya. (yose)

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini